Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 21 November 2022 | 18:33 WIB
Ilustrasi mayat atau jenazah. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Kasus kematian santri kembali terjadi. Kali santri asal Ngawi Jawa Timur yang mondok di Sragen Jawa Tengah ( Jateng ). Santri berinisial DWW (14) itu meninggal di pondok.

Keluarga DWW curiga korban meninggal akibat kekerasan. Sebab DWW, warga Kegunggalar, Ngawi, ini diketahui tidak punya riwayat sakit apapun. Ia bahkan sempat dijenguk orangtua dalam keadaan sehat.

Kabar meningalnya DWW ini tentu mengejutkan keluarganya. Sang paman, K, langsung ikut menjenguknya setelah mendengar kabar meninggalnya DWW. Dia mendampingi ayah korban, DMW, pergi ke ponpes di Sragen untuk menjemput jenazah keponakannya.

Sebelum sampai ponpes, mereka mampir ke Polsek Masaran guna melaporkan kejadian itu. Setelah sampai pondok dan melihat keponakannya sudah diselimuti kain kafan, dia dan adiknya membukannya.

Baca Juga: Habis Divaksin PMK Sapi Malah Mati, Warga Ngawi Minta Pemkab Ganti Rugi

Tak dinyana, ternyata ada bekas luka lebam di wajah dan tubuh bocah kelas IX SMP itu. Menurut K, sebelum meninggal korban memang sempat membuat pelanggaran di pondok.

"Setelah itu kami tanya ke pihak ponpes, katanya, DWW ini sempat melakukan pelanggaran dengan tidak menjalankan piket," kata K dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (21/11/2022).

K menuturkan, menurut keterangan perwakilan ponpes, pada Sabtu (19/11/2022) malam sekitar pukul 23.00 WIB, DWW dipanggil oleh seniornya yang sudah SMA. Keponakannya kemudian mendapat hukuman.

"Kemudian, pada Minggu pagi DWW dinyatakan meninggal," kata K saat ditemui di rumah duka, Senin (21/11/2022)

Pihak keluarga kemudian membawa jenazah DWW ke rumah sakit untuk visum dan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian. Bahkan, hal itu juga sudah dilaporkan pada pihak Kepolisian.

Baca Juga: Gadis Ngawi yang Hilang Gegara Dibully Tetangga Pulang, Psikologisnya Masih Labil

"Karena sangat janggal, pada Jumat ini kan adik saya dan istrinya tilik atau menjenguk keponakan saya DWW di sana," ujarnya.

"Saat itu anaknya sehat, ceria, tidak mengeluhkan apa-apa. Tiba-tiba selang satu hari saja kok anaknya dikabarkan meninggal dunia. Siapa yang tidak shock? Akhirnya saya mintakan otopsi agar tahu apa sebabnya," kata K.

Dia mengharap segera ada titik terang dari kejadian meninggalnya sang keponakan. Menurutnya, kejanggalan itu harus diungkap.

"Kami berharap segera ada kejelasan, agar tidak ada yang lain," katanya menambahkan.

Sebelumnya, seorang santri remaja asal Ngawi dilaporkan meninggal dunia di salah satu ponpes di Sragen, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2022).

DWW (14) warga Dusun Bulakrejo Desa Katikan Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Putra tunggal pasangan DMW (43) dan J (38) warga setempat itu dilaporkan meninggal dunia pada Minggu pagi pukul 04.00 WIB.

DMW, ayah korban mengungkapkan dia mendapatkan kabar pertama pada Minggu pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Pihak ponpes datang langsung ke rumah dan mengabarkan jika Daffa sudah tiada.

Load More