Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 30 November 2022 | 14:05 WIB
Para pelaku pembunuhan kader IPNU di Mojokerto [SuaraJatim/Zen Arivin]

3. Pembunuhan sudah direncanakan

AKBP Apip Ginanjar menegaskan, penggunaan pasal pembunuhan berencana ini dikenakan kepada terduga pelaku karena sebelum melakukan aksinya, mereka sudah mempersiapkan alat penusuk.

"Alat penusuk itu dibuat terduga pelaku dari besi beton eser berukuran 10 mm yang dirakit sedemikian rupa dengan karet warna hitam sehingga menyerupai huruf Y. Dengan tujuan lebih mudah digenggam dan digunakan," beber Apip Ginanjar.

Terkait motif pelaku, lanjut Apip, terduga pelaku mengaku kesal karena piutang yang tak kunjung dikembalikan oleh korban AHM. Kepada MNH, korban meminjam Rp 4,5 juta, sedangkan kepada MSJ, korban meminjam Rp 2,5 juta. Ketika ditagih, selalu janji-janji saja, bahkan sempat nomor WA terduga pelaku diblokir.

Baca Juga: Hujan Deras Kemarin, Wonorejo Mojokerto Kebanjiran Lagi

"Oleh karena itu, terduga pelaku MNH (25) mengajak MSJ (27) untuk melakukan aksinya. Selama 6 bulan ini, korban hanya janji-janji saja sehingga membuat jengkel terduga pelaku dan membuatnya tega menghabisi korban yang merupakan teman sekolahnya," cetusnya.

4. Peran tiga pelaku berbeda-beda

Menurutnya, MNH berperan sebagai eksekutor. Sedangkan, MSJ turut serta membantu, dalam hal ini berperan sebagai pemilik ide, ikut menyiapkan dan mengambil alat penusuk, mempersiapkan sarana mobil Brio yang merupakan mobil rental, mengawasi sekitar TKP saat MNH mengeksekusi, ikut membungkus mayat di TKP, serta membersihkan darah di lantai toko dan juga membuang mayat korban ke Pacet.

"Sementara itu, seorang perempuan berinisial AA (23) diajak kedua terduga pelaku untuk memastikan keberadaan korban, ikut masuk ke dalam toko untuk berkomunikasi dengan korban dan juga ikut membuang mayat korban ke Pacet," katanya.

Baca Juga: Sorotan Kemarin, Pembunuhan Kader IPNU Mojokerto sampai Banjir di Sejumlah Daerah

Load More