SuaraJatim.id - Mengambil momentum satu abad Nahdlatul Ulama (NU), Eyelink Foundation bersama PBNU, dan Unusa menggelar operasi katarak dan berbagi kacamata secara gratis. Komitmen “Indonesia Bebas Kebutaan” ini didukung penuh oleh Eyelink Foundation, melalui upaya percepatan pemberantasan kebutaan dalam agenda bakti sosial kesehatan mata di Pulau Bawean, Gresik, 6-11 Februari 2023.
Penandatanganan MoU antara Eyelink Foundation bersama PBNU, Unusa, Pemprov Jatim serta beberapa lembaga terkait yang terlibat dalam kegiatan bakti sosial tersebut ditandatangani Sabtu, (4/2/2023) siang di Tower RSI A. Yani.
Selain Eyelink Foundation, Yarsis, Unusa, dan Dinas Kesehatan Jatim, lembaga yang terlibat dalam aksi sosial kesehatan itu adalah Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dan Komite Mata Daerah.
Bawean dipilih sebagai lokasi bakti sosial kesehatan mata pertama kalinya karena data di sana menunjukkan ada ratusan masyarakat mengalami gangguan penglihatan akibat katarak kelainan refraksi. Kegiatan ini akan dilakukan selama tahun 2023 dan di beberapa daerah di Jatim.
Baca Juga: Pro Kontra Perjuangan Erick Thohir Demi Harlah 1 Abad NU, Suriah PWNU: Rasulullah Dulu Begitu
“Kami mendukung penuh inisiasi Eyelink Grup yang rencananya akan melakukan bakti sosial operasi mata katarak di Pulau Bawean, dan nantinya dilanjutkan dengan kota-kota lain di Jawa Timur,” Kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Gangguan penglihatan seperti katarak, kata Khofifah, memang tidak menular, namun menyebabkan kebutaan.
Pembina Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM (K) menyebutkan, dari hasil pemeriksaan dan skrining awal pihak Eyelink Foundation pada 24 - 26 November 2022, terdapat 296 orang menderita Katarak dan 90 orang menderita Pterygium dari 900 warga yang diperiksa. Ratusan pasien akan mendapatkan operasi katarak & Pterygium gratis selama 1 pekan ini (6-11 Februari 2023).
“Para pasien ini membutuhkan tindakan operasi katarak dan Pterygium segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif,” katanya.
Diungkapkan dr. Uyik Unari, selain gangguan penglihatan katarak dan Pterygiium, ada pula pemeriksaan pada 900 siswa dan hasilnya 135 diantaranya menderita kelainan refraksi sehingga membutuhkan kacamata untuk mengoreksi penglihatannya. Ia menyebutkan, Eyelink Foundation melibatkan 4 Dokter Mata & 40 tenaga medis dalam pelaksanaan baksos ini.
Baca Juga: Gus Yahya Ungkap Alasan Pilih Erick Thohir Jadi Ketua Panitia 1 Abad NU
Dijelaskannya, baksos ini akan dijalankan bertahap hingga akhir tahun 2023 mendatang. Setelah tahap awal di Februari ini, rencananya akan dilanjutkan dengan skrining lanjutan serta operasi katarak, Pterygium, hingga pemberian kacamata gratis.
“Masih sebagian warga saja kami periksa, harapannya dalam setahun ini bisa mencakup seluruh warga di Bawean dan segera memberikan tindakan untuk mengembalikan kondisi penglihatan mereka,”lanjutnya.
Sementara Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof Muhammad Nuh, dalam sambutannya mengatakan, MoU yang ditandatangani itu tidak hanya untuk Bawean, Gresik, tapi akan dilakukan di daerah-daerah di Jatim.
“Yarsis bersama rumah sakitnya dan Unusa akan mensuport kegiatan dalam kegiatan ‘Indonesia Bebas Kebutaan’ yang diinisiasi oleh Eyelink Foundation. Unusa akan menerjunkan mahasiswa perawat dan para dokter muda dan dosen sebagai bagian dari proses pembelajaran,” katanya.
Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie, menambahkan, kerja sama ini bagian dari keikustertaan Unusa sebagai perguruan tinggi NU dalam memperingati satu abad NU.
“Kami bersyukur dapat bersama-sama asosiasi dan lembaga terkait serta Eyelink Foundation dapat berkontribusi untuk masyarakat yang memang masih dapat disembuhkan atas kebutaan mereka diderita,” katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Momen Wasekjen PBNU Berziarah ke Makam Pendiri Ponpes Roudlatus Sholichin Kalijaran
-
Puluhan Ribu Nahdliyin Padati Alun-alun Purbalingga, Rayakan Seabad NU
-
Peringati 1 Abad NU, Para Nahdliyin Mulai Berduyun-duyun ke Sidoarjo
-
Puncak Harlah 1 Abad NU, Pemprov Minta ASN 8 Daerah di Jatim Ini WFH
-
PKB Bakal Kasih Kado Buat 1 Abad NU, Puskesmas Khusus Pesantren Bakal Diperjuangkan di RUU Omnibus Law Kesehatan
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
Timnas Indonesia Perlahan Lupakan Warisan STY, Kluivert Akhiri Debat Asing vs Local Pride
Terkini
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus
-
3229 Koperasi Merah Putih Jatim Disahkan, Tertinggi Nasional, Gubernur Khofifah: Optimis Segera 100%
-
DPRD Jatim Soroti Program Penanganan Kemiskinan Hingga Pengangguran