Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Minggu, 05 Februari 2023 | 17:46 WIB
Gubernur Jawa Timur Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Sos mewakili panitia 1 Abad NU dan Pembina Yayasan Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM(K) melakukan MoU Bakti Sosial Operasi Katarak & Kacamata Gratis di Pulau Bawean Bersama Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Dinas Kesehatan Jawa Timur, Komite Mata Daerah, dan Universitas NU Surabaya (UNUSA). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Mengambil momentum satu abad Nahdlatul Ulama (NU), Eyelink Foundation bersama PBNU, dan Unusa menggelar operasi katarak dan berbagi kacamata secara gratis. Komitmen “Indonesia Bebas Kebutaan” ini didukung penuh oleh Eyelink Foundation, melalui upaya percepatan pemberantasan kebutaan dalam agenda bakti sosial kesehatan mata di Pulau Bawean, Gresik, 6-11 Februari 2023.

Penandatanganan MoU antara Eyelink Foundation bersama PBNU, Unusa, Pemprov Jatim serta beberapa lembaga terkait yang terlibat dalam kegiatan bakti sosial tersebut ditandatangani Sabtu, (4/2/2023) siang di Tower RSI A. Yani.

Selain Eyelink Foundation, Yarsis, Unusa, dan Dinas Kesehatan Jatim, lembaga yang terlibat dalam aksi sosial kesehatan itu adalah Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dan Komite Mata Daerah.

Bawean dipilih sebagai lokasi bakti sosial kesehatan mata pertama kalinya karena data di sana menunjukkan ada ratusan masyarakat mengalami gangguan penglihatan akibat katarak kelainan refraksi.  Kegiatan ini akan dilakukan selama tahun 2023 dan di beberapa daerah di Jatim.

Baca Juga: Pro Kontra Perjuangan Erick Thohir Demi Harlah 1 Abad NU, Suriah PWNU: Rasulullah Dulu Begitu

“Kami mendukung penuh inisiasi Eyelink Grup yang rencananya akan melakukan bakti sosial operasi mata katarak di Pulau Bawean, dan nantinya dilanjutkan dengan kota-kota lain di Jawa Timur,” Kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur Jawa Timur Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Sos mewakili panitia 1 Abad NU dan Pembina Yayasan Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM(K) melakukan MoU Bakti Sosial Operasi Katarak & Kacamata Gratis di Pulau Bawean Bersama Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Dinas Kesehatan Jawa Timur, Komite Mata Daerah, dan Universitas NU Surabaya (UNUSA). (Dok: Pemprov Jatim)

Gangguan penglihatan seperti katarak, kata Khofifah, memang tidak menular, namun menyebabkan kebutaan.

Pembina Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM (K) menyebutkan, dari hasil pemeriksaan dan skrining awal pihak Eyelink Foundation pada 24 - 26 November 2022, terdapat 296 orang menderita Katarak dan 90 orang menderita Pterygium dari 900 warga yang diperiksa. Ratusan pasien akan mendapatkan operasi katarak & Pterygium gratis selama 1 pekan ini (6-11 Februari 2023).

“Para pasien ini membutuhkan tindakan operasi katarak dan Pterygium segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif,” katanya.

Diungkapkan dr. Uyik Unari, selain gangguan penglihatan katarak dan Pterygiium, ada pula pemeriksaan pada 900 siswa dan hasilnya 135 diantaranya menderita kelainan refraksi sehingga membutuhkan kacamata untuk mengoreksi penglihatannya.  Ia menyebutkan, Eyelink Foundation melibatkan 4 Dokter Mata & 40 tenaga medis dalam pelaksanaan baksos ini.

Baca Juga: Gus Yahya Ungkap Alasan Pilih Erick Thohir Jadi Ketua Panitia 1 Abad NU

Dijelaskannya, baksos ini akan dijalankan bertahap hingga akhir tahun 2023 mendatang. Setelah tahap awal di Februari ini, rencananya akan dilanjutkan dengan skrining lanjutan serta operasi katarak, Pterygium, hingga pemberian kacamata gratis.

“Masih sebagian warga saja kami periksa, harapannya dalam setahun ini bisa mencakup seluruh warga di Bawean dan segera memberikan tindakan untuk mengembalikan kondisi penglihatan mereka,”lanjutnya.

Sementara Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof Muhammad Nuh, dalam sambutannya mengatakan, MoU yang ditandatangani itu tidak hanya untuk Bawean, Gresik, tapi akan dilakukan di daerah-daerah di Jatim.

“Yarsis bersama rumah sakitnya dan Unusa akan mensuport kegiatan dalam kegiatan ‘Indonesia Bebas Kebutaan’ yang diinisiasi oleh Eyelink Foundation. Unusa akan menerjunkan mahasiswa perawat dan para dokter muda dan dosen sebagai bagian dari proses pembelajaran,” katanya.

Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie, menambahkan, kerja sama ini bagian dari keikustertaan Unusa sebagai perguruan tinggi NU dalam memperingati satu abad NU.

“Kami bersyukur dapat bersama-sama asosiasi dan lembaga terkait serta Eyelink Foundation dapat berkontribusi untuk masyarakat yang memang masih dapat disembuhkan atas kebutaan mereka diderita,” katanya.

Tentu, kata Jazidie menambahkan, langkah menolong orang yang awalnya dapat melihat dan dipastikan sudah dapat membaca baik latin maupun Alquran, lalu kemudian buta karena katarak, dan bisa kembali melihat akibat dioperasi, nilainya amat sangat besar dan tak ternilai.

“Insya Allah ganjarannya sangat besar dari huruf-huruf Alquran yang bisa dibaca Kembali,” pungkasnya.

Load More