Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 01 Maret 2023 | 10:26 WIB
Ilustrasi Bencana Alam. (Pixabay)

SuaraJatim.id - Sejak beberapa hari terakhir bencana terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Mulai banjir, puting beliung, tanah longsor sampai gelombang tinggi.

Di Lamongan banjir masih terjadi. Air luapan bengawan gede merendam area persawahan dan permikiman warga. Air sungai meluap hingga menyebabkan akses jalan warga kebanjiran sejak beberapa waktu lalu.

Begitu juga di Kabupaten Situbondo. Sebanyak 613 rumah warga di empat desa kebanjiran luapan air sungai setelah hujan deras mengguyur kemarin, Selasa (28/2) malam.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto, luapan air sungai membanjiri permukiman warga di Desa Klatakan di Kecamatan Kendit, Desa Kalimas dan Besuki di Kecamatan Besuki, serta Desa Kalianget di Kecamatan Banyuglugur.

Baca Juga: KPID Jatim Ingatkan Televisi dan Radio Batasi 5 Racun Siaran Ini

"Semalam hujan berlangsung lama sejak pukul 18.00 WIB, dengan intensitas cukup tinggi, di Situbondo, dan beberapa jam kemudian sungai meluap tak mampu menampung debit air, sehingga air masuk ke rumah-rumah warga," kata Sruwi di Situbondo, Rabu.

Sementara di Desa Besuki dan Kalimas, Ia mengatakan, ada 334 rumah warga yang kebanjiran luapan air sungai dan tergenang setinggi 40 sampai 50 cm karena ada bagian tanggul sungai yang jebol.

Menurut data BPBD, banjir menggenangi 69 rumah warga di Dusun Krajan di Desa Kalimas serta 265 rumah warga di Dusun Paddek, Kota Timur, Lesanan Lor, dan Lesanan Kidul di Desa Besuki.

Di Desa Kalianget, luapan air Kali Lubawang menggenangi lima rumah warga di Dusun Rampak dan 54 rumah warga di Dusun Karang Malang.

Sementara itu di Malang, hujan disertai angin kencang juga menimbulkan kerugian. Sejumlah pohon tumbang dan rumah warga rusak akibat angin kencang. Sementara hujan menyebabkan tanah longsor yang menutup jalan Malang-Kediri.

Baca Juga: Gubernur Jatim Khofifah Nyatakan Optimisme Sambut Pemilu 2024

Rumah rusak akibat angin kencang

Di Kabupaten Jember, angin kencang dan puting beliung dalam tiga hari terakhir meliputi delapan wilayah kecamatan di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember Heru Widagdo mengatakan bahwa selama 26 sampai 28 Februari 2023 angin kencang meliputi bagian wilayah Kecamatan Patrang, Kalisat, Ledokombo, Jenggawah, Ajung, Tempurejo, Bangsalsari, dan Kencong.

"Puting beliung terjadi di Kecamatan Ajung," katanya saat dihubungi lewat telepon di Jember, Rabu.

Menurut dia, ada 10 area di delapan kecamatan yang terdampak angin kencang dan puting beliung. "Tidak ada korban yang meninggal dunia dalam bencana tersebut, namun beberapa orang terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan dan jatuh saat peristiwa terjadi," katanya.

Ia menyampaikan bahwa angin puting beliung menyebabkan 95 rumah rusak ringan, lima rumah rusak sedang, tiga fasilitas umum rusak, dan dua tempat usaha ambruk di Desa Sukamakmur dan Wirowongso di Kecamatan Ajung.

"Selain itu ada empat orang yang terluka dan 50 pohon tumbang, serta barongan bambu roboh akibat angin puting beliung di Kecamatan Ajung," katanya.

"Angin kencang yang melanda Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, menyebabkan pohon tumbang dan menimpa dua orang pengendara motor saat melintas, sehingga keduanya terluka," katanya, menambahkan, kedua warga yang terluka sudah mendapat perawatan.

Di wilayah kecamatan yang lain, ia mengatakan, angin kencang menyebabkan dua orang terluka, dua rumah rusak sedang, dua rumah rusak ringan, tiga kendaraan rusak, enam pohon tumbang, dan satu tiang listrik roboh.

Angin kencang juga menyebabkan gelombang tinggi di Selat Madura. Akibatnya, aktivitas penyeberangan dan pelayaran kapal Fery tidak bisa dilakukan. Ini menyebabkan kelangkaan bahan kebutuhan pokok warga di kepulauan Madura.

Load More