Andi Ahmad S
Kamis, 28 Desember 2023 | 20:14 WIB
Ilustrasi pelecehan oleh guru ngaji. [Ist]

SuaraJatim.id - Biadab, mungkin kata itu tepat ditunjukkan kepada seorang oknum guru ngaji yang tega mencabuli muridnya sendiri di dalam masjid wilayah Surabaya.

Lebih biadabnya lagi, guru ngaji cabul tersebut sudah melakukan aksinya selama satu tahun kepada korban (Murid) NA warga Tambaksari, Surabaya.

IS orang tua dari NA mengatakan bahwa aksi pencabulan itu baru diketahui setelah korban mengeluh kepada ibunya, Senin (04/12/2023).

Kepada ibunya, korban bercerita bahwa dirinya dicabuli selepas salat ashar oleh pelaku berinisial SA (60). Korban digerayangi tubuhnya dan dicium bibirnya oleh pelaku.

Baca Juga: Dicaci Hingga Dihina Tidak Tumbang, Pendukung Yakin Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

“Sepulang dari masjid, sekitar setelah Isya, NA bercerita ke ibunya. Katanya sambil menangis, bilang ke ibunya jangan marah, ketika mendengar cerita pencabulan darinya,” kata IS, dikutip dari BeritaJatim -jaringan Suara.com, Kamis (28/12/2023).

Mendengar cerita itu, ibunya langsung menghubungi agar segera pulang. Setelah ia pulang, ia mendengarkan cerita anaknya.
Korban pun mengaku bahwa usai dicabuli selalu diberi uang Rp10 ribu – Rp50 ribu. Ia juga mengaku telah dicabuli sejak masih kelas 2 SD.

“Saya kaget disitu. Karena pelaku juga takmir masjid. Saya tidak menyangka kalau dia tega. Anak saya ya melapor setelah 4 Desember 2023 kemarin itu aksi yang paling parah,” imbuh IS.

Aksi itu dilakukan di dalam masjid saat korban hendak berpamitan pulang. Saat itu korban salim kepada pelaku. Ada teman korban yang membarengi korban disuruh pulang terlebih dahulu.

“Namun ketika hendak turun ke lantai 1, NA ini dipegang erat- erat. Sementara satu temannya disuruh meninggalkan NA berdua dengan guru ngajinya, hingga terjadilah pencabulan,” tuturnya.

Baca Juga: Dampingi Jokowi di Perayaan Natal Nasional 2023, Publik Tambah Yakin Pilih Prabowo

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari IS. “Iya benar. Kini laporan tersebut masih dalam penyelidikan,” tutup Hendro.

Load More