Andi Ahmad S
Jum'at, 29 Desember 2023 | 06:40 WIB
Ilustrasi kasus pencabulan atau pemerkosaan. (Antara)

SuaraJatim.id - IS orang tua korban pencabulan menceritakan kasus yang menimpa anaknya yakni NA oleh oknum guru ngaji di Surabaya belum lama ini.

Dia mengatakan, bahwa anaknya menjadi korban oleh oknum guru cabul di daerah Surabanya. Lebih mirisnya lagi, pelaku melakukan aksinya sudah satu tahun.

Aksi pencabulan tersebut kata dia baru diketahui setelah korban mengeluh kepada dirinya pada Senin (4/12/2023) lalu.

Kepada dirinya, korban bercerita bahwa dirinya dicabuli selepas salat ashar oleh pelaku berinisial SA (60). Korban digerayangi tubuhnya dan dicium bibirnya oleh pelaku.

Baca Juga: Biadab! Oknum Guru Ngaji Cabuli Muridnya Sendiri di Dalam Masjid Surabaya, Korban Diiming-imingi Uang Rp10 Ribu

“Sepulang dari masjid, sekitar setelah Isya, NA bercerita ke ibunya. Katanya sambil menangis, bilang ke ibunya jangan marah, ketika mendengar cerita pencabulan darinya,” kata IS, dikutip dari BeritaJatim -jaringan Suara.com, Kamis (28/12/2023).

Mendengar cerita itu, ibunya langsung menghubungi agar segera pulang. Setelah ia pulang, ia mendengarkan cerita anaknya.

Korban pun mengaku bahwa usai dicabuli selalu diberi uang Rp10 ribu – Rp50 ribu. Ia juga mengaku telah dicabuli sejak masih kelas 2 SD.

“Saya kaget disitu. Karena pelaku juga takmir masjid. Saya tidak menyangka kalau dia tega. Anak saya ya melapor setelah 4 Desember 2023 kemarin itu aksi yang paling parah,” imbuh IS.

Aksi itu dilakukan di dalam masjid saat korban hendak berpamitan pulang. Saat itu korban salim kepada pelaku. Ada teman korban yang membarengi korban disuruh pulang terlebih dahulu.

Baca Juga: Dicaci Hingga Dihina Tidak Tumbang, Pendukung Yakin Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

“Namun ketika hendak turun ke lantai 1, NA ini dipegang erat- erat. Sementara satu temannya disuruh meninggalkan NA berdua dengan guru ngajinya, hingga terjadilah pencabulan,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari IS. “Iya benar. Kini laporan tersebut masih dalam penyelidikan,” tutup Hendro.

Load More