Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 29 Januari 2024 | 15:41 WIB
Anggota Polres Sumenep berada di lokasi rumah Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, yang dilempar 'bahan peledak' (handak). {beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Rumah Sulaisi Abdurrazaq di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep dilempar peledak oleh orang tidak dikenal pada Senin (29/1/2024) dini hari.

Sulaisi merupakan relawan Prabowo-Gibran. Dia menjadi penasihat Barisan Relawan Infant Gibran (Brigib)

“Awalnya yang mendengar malah saudara ipar saya. Katanya seperti mendengar suara keras seperti ledakan di sisi barat rumah saya,” kata Sulaisi dikutip dari Beritajatim.com--media partner Suara.com, Senin (29/1/2024).

Dia mengaku memang mencium bau benda terbakar usai suara seperti benda terbakar. Setelah dicek, ternyata sepeda motornya terbakar.

Baca Juga: Daftar Nama 12 ABK KM Putra Sumber Mas yang Ditemukan Selamat, Tiga Orang Masih Hilang

“Kemudian dinding rumah saya ini terlihat gosong akibat lemparan benda yang meledak. Saya tidak tahu apa itu bom molotov, atau bahan peledak jenis apa,” kata Sulaisi.

Korban tidak mengetahui siapa yang melempari rumahnya dengan bahan peledak. Pengakuan Sulaisi, ada suara sepeda motor yang ngebut berlalu dari rumahnya ke arah Timur.

Kejadian gangguan oleh orang tidak dikenal tersebut bukan yang pertama. Sebelumnya Sulaisih mengaku kaca rumahnya juga sempat dilempar.

“Untungnya kaca gak pecah. Jadi benda yang dilempar itu gak masuk ke rumah ledakan atau api yang ditimbulkannya,” katanya.

Pihak kepolisian telah turun untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Garis polisi juga sudah dipasang di tempat pelemparan bahan peledak.

Baca Juga: Daftar Nama 15 ABK Kapal Putra Sumber Mas, Tim SAR Lakukan Pencarian di Perairan Sumenep

Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menyebutkan pihaknya masih menunggu tim labfor Polda Jatim. “Kami menunggu kedatangan tim labfor ke Sumenep untuk melakukan olah TKP guna penyelidikan peristiwa ini,” kata AKP Widiarti.

Load More