Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Minggu, 31 Maret 2024 | 22:21 WIB
Mensos Risma saat bercengkrama dengan anak korban kekerasan di Situbondo Jawa Timur. [SuaraJatim/Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini blusukan di Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Kedatangannya untuk meninjau kasus kekerasan orang tua kandung terhadap balita.

Mantan Wali Kota Surabaya itu bertemu langsung dengan korban dan keluarga. Pihaknya akan memberikan pendampingan untuk mencarikan solusi atas masalah sosial yang dihadapi warga.

"Saya mengetahui dari media scanning, jadi kami langsung ke sini, bagi saya masa depan anak yang paling utama, karena dia menjadi masa depan bangsa," ujar Risma, Minggu (31/3/2024).

Kasus kekerasan dalam keluarga tersebut diduga karena adanya hubungan yang tidak harmonis antara suami dan istri, sehingga merembet kepada anak mereka.

Baca Juga: Pekerjanya Aniaya Anak Selebgram Emy Aghnia, Val The Consultant Angkat Bicara

Sang anak yang berinisial K berusia 2 tahun menjadi pelampiasan kemarahan ayah kandungnya. Sang ayah marah karena tidak diberikan akses membuka media sosial istrinya yang menjadi TKW di Singapura.

Aksi kekerasan tersebut sempat terekam dan viral di media sosial.

"Karena itu saya menyelamatkan, meskipun itu tidak mudah, seperti salah satu contoh berkomunikasi dengan majikan, itu coba lakukan dengan semaksimal kami, kita coba kontak dari Kedutaan, untuk memantau, kami juga dibantu dari kedutaan dibantu yang lain untuk memantau hal ini," katanya.

Risma mengungkapkan, kasus tersebut ditemukan oleh tim scanning Kementerian Sosial dan diputuskan untuk langsung melihat kondisi sang anak dan juga keluarganya.

Mensos Risma bertemu dengan pelaku dan orang tua dari istrinya di dalam rumah sangat sederhana. Dengan suara bergetar dia meminta pelaku berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya dan melindungi anaknya.

Baca Juga: Polisi Grebek Rumah di Situbondo, Hasilnya Mengejutkan

"Saya minta kamu berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatanmu. Saya tahu kejadian ini sudah diselesaikan tapi saya tidak mau berhenti disitu. Saya ingin kamu tidak ulangi dan saya juga akan kasih kesempatan buat bisa bekerja," ujar Risma.

Risma juga menjanjikan akan memulangkan istri pelaku dari Singapura. Dia berharap kelak tidak lagi ada pertengkaran dan mengungkit masa lalunya. Kemensos juga akan memberikan pelatihan melalui balai yang ada di Bali.

"Saya akan upayakan istri kamu bisa pulang dari Singapura. Berapapun biaya yang dikeluarkan saya akan tanggung. Tapi jangan mengulangi kesalahan dan mengungkit masa lalu. Kalian harus bisa bersama bekerja untuk anak-anak kalian," lanjut Mensos Risma.

Sementara itu, terduga pelaku yang bernama Sandy tak bisa berkata-kata. Wajahnya tertunduk, bibirnya terkatup. Hanya sesekali kepalanya mengangguk sebagai tanda setuju dengan langkah Mensos Risma untuk keluarganya. Bibirnya bergetar saat mengucap terima kasih sembari tangannya merengkuh 2 bocah kecil buah hatinya, yang seringkali menjadi sasaran amarahnya.

"Terima kasih Ibu. Iya saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," tuturnya lirih kepada Mensos Risma.

Meski kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian setempat dan dilakukan penyelesaian secara kekeluargaan, Kemensos tetap berupaya memberikan bantuan dan pendampingan.

Hasil asesmen oleh Sentra Mahatmiya Bali milik Kemensos, kedua anaknya dalam kondisi baik. Sementara hasil pemeriksaan dari kepolisian terhadap pelaku, disimpulkan normal dan tidak mengalami gangguan jiwa. Hanya saja pengakuan warga sekitar pelaku dikenal mudah marah, Kondisi ekonomi juga menambah beban hidupnya sehingga emosinya menjadi labil.

Tidak hanya menjenguk, Mensos juga membawa bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi anak (korban) berupa nutrisi, perlengkapan kebersihan diri, diapers, boneka dan mainan. Mensos juga memberikan bantuan kepada kakek korban berupa sembako dan perlengkapan kebersihan diri.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More