Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 22 April 2024 | 20:31 WIB
Mensos Risma saat mendengarkan cerita dari Fathur, perihal istrinya yang menjadi korban. [Ist]

SuaraJatim.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi korban banjir lahar dingin Gunung Semeru di Lumajang pada Senin (22/4/2024).

Risma memberikan santunan kepada ahli waris tiga korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru yang terjadi pada Kamis (18/4/2024).

Mantan Wali Kota Surabaya itu mendengar cerita dari salah satu keluarga korban jiwa banjir lahar dingin Gunung Semeru, yakni Fathur (38) yang menceritakan istrinya yang tertimpa longsor.

Posisi rumah Fathur berada di sekitar tebing longsor. Saat kejadian, korban berada di kamar dan mempersiapkan diri untuk mengungsi. Tiba-tiba tebing tersebut longsor setelah diguyur hujan deras.

Baca Juga: Ngeri! Jalan di Gumitir Retak, Jalur Jember-Banyuwangi Berpotensi Terputus

"Saat itu menjelang jam 8 malam. Istri di kamar dan akan keluar untuk mengungsi. Namun tiba tiba tebing dekat rumah longsor dan dia menjadi korban," kata Fathur dengan suara bergetar menahan rasa sedihnya.

Usai mendengar cerita Fathur, Risma kemudian mendirikan dapur umum pusat pengendalian operasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lumajang untuk memenuhi keperluan kebutuhan makan penyintas di lokasi banjir.

"Memang ada daerah yang potensi bencananya banyak, bisa tiga sampai empat potensi bencana. Nah ini ternyata di Lumajang tidak hanya erupsi gunung semeru, tapi bisa juga banjir lahar dingin dan longsor yang tanpa ada erupsi, tapi karena ada sedimentasi sehingga material itu bisa terbawa banjir akibat curah hujan tinggi. Jadi antisipasi maupun persiapannya memang harus lebih detail," kata Risma.

Kementerian Sosial juga telah terjun langsung untuk menangani banjir lahar dingin Semeru di Kabupaten Lumajang dan banjir luapan sungai di Kota Lumajang. Kemensos membuka dapur umum yang beroperasi sejak 19 April 2024 telah menyiapkan ribuan makanan berupa nasi bungkus yang layak konsumsi dan memenuhi standar gizi bagi para pengungsi.

Tak berhenti itu saja, Mensos Risma pun akan menyiapkan call sign atau alarm bahaya bencana. Nantinya Kemensos akan memandu Pemkab Lumajang untuk menyiapkannya. "Kami akan pandu dari Jakarta untuk call sign," imbuhnya.

Baca Juga: Gerak Cepat Pj. Gubernur Adhy Tangani Banjir Lahar Dingin di Lumajang

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More