SuaraJatim.id - Pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2024 Provinsi Jawa Timur masih berlangsung.
Salah satunya membahas mengenai Bantuan Penunjang Operasional Penyelenggara Pendidikan (BPOPP).
Juru Bicara Komisi E DPRD Jawa Timur Suwandy Firdaus dalam sidang Paripurna beberapa waktu lalu mengatakan, BPOPP selalu menjadi isu yang penting dalam pembahasan APBD. Mengingat besarnya anggarannya untuk sektor tersebut.
Berdasarkan jumlah siswa SMA, SMK, dan SLB negeri maupun swasta yang mencapai 1.312.682 orang. Jika dihitung selama 12 bulan membutuhkan alokasi anggaran mencapai Rp1.844.033.700.000.
Baca Juga: DPRD Jatim Singgung Soal Perbaikan Jalan, Dokter Agung: Sudah Tidak Bisa Ditunda
Karena itu, Komisi E DPRD Jatim menyarankan Pemprov untuk menyalurkannya berdasar kelembagaan. “Komisi E merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera menerapkan pola pemberian BPOPP berbasis kelembagaan, bukan lagi berbasis jumlah peserta didik,” katanya.
Pihaknya memiliki pertimbangan atas saran tersebut, salah satunya memberikan rasa keadilan kepada semua satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus di Jatim.
Selama ini, penyaluran BPOPP tidak sampai 12 bulan. Melainkan 9 bulan, dengan rincian 6 bulan yang dianggarkan dari APBD murni di Tahun Anggaran 2024 dan tiga bulan pada P-APBD.
“Sehingga hanya 9 bulan, baik untuk SMA, SMK, dan SLB Negeri maupun Swasta,” katanya.
Untuk menyelesaikan itu, Komisi E DPRD Jatim merekomendasikan untuk memberikan BPOPP selama 12 bulan dalam P-APBD dengan kebutuhan tambahan anggaran. “Komisi E merekomendasikan untuk memberikan BPOPP selama 12 bulan dalam P-APBD dengan kebutuhan tambahan anggaran sebesar 461.008.425.000,” katanya.
Baca Juga: DPRD Jatim Nilai Kampung Nelayan Sidoarjo Punya Potensi Besar: Daerah Ini Belum Dieksplore
Penambahan tersebut membuat anggaran pada Dinas Pendidikan Jatim pada P-APBD 2024 mencapai Rp9,55 Triliun.
Berita Terkait
-
Pendidikan Najwa Shihab Vs Farhat Abbas, Sesama Sarjana Hukum Tapi Beda Kelas
-
Wapres Gibran ke Mendikdasmen: Zonasi Sekolah Harus Dihilangkan!
-
Pendidikan Nissa Sabyan, Diduga Diam-Diam Sudah Nikah dengan Ayus
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Riwayat Pendidikan Rieke Diah Pitaloka yang Ambil S1 Lagi, Pernah Kantongi Gelar Doktor
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya