Fabiola Febrinastri
Senin, 09 Desember 2024 | 10:37 WIB
Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, dalam Kompetisi Film Asli (Komfilasi) Tahun 2024, Jatim, Minggu (8/12/2024). (Dok: Pemprov Jatim)

Dalam kesempatan tersebut, Adhy juga menyampaikan prestasi membanggakan Jatim, dimana Kementerian Kebudayaan telah menetapkan 13 karya budaya usulan Kabupaten/ Kota di Jatim.

“Alhamdulillah, jumlah total Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari tahun 2013 sampai tahun 2024 yaitu 112 karya budaya,” jelasnya.

“Kita juga harus bersyukur atas penetapan Reog Ponorogo sebagai Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO dengan status Perlindungan Mendesak pada 3 Desember 2024. Ini bukan hanya kemenangan Ponorogo, tapi kemenangan Jawa Timur dan Indonesia,” ucapnya bangga.

Adhy juga mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh Menteri Kebudayaan terhadap prestasi membanggakan ini. Ia optimis ini akan menjadi momentum bangsa Indonesia khususnya Jatim untuk senantiasa merawat dan membuka peluang pelestarian kesenian secara lebih luas lagi.

Baca Juga: Di SMA Award 2024, Pj Gubernur Jatim Tekankan Konsistensi Jaga Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional

Adhy, yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Jatim juga menyerahkan 13 Penghargaan Pemenang Kompetisi Film Asli Jawa Timur (Komfilasi) 2024. Ia juga turut menikmati nonton bareng tayangan film peraih Juara I Komfilasi (Kompetisi Film Asli) Jatim 2024.

Sementara itu, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon mengungkapkan, Komfilasi Jawa Timur akan membawa ekosistem yang baik.

“Ini kick off untuk industri perfilman di Jatim. Kami optimis ini akan berkembang dan maju. Ke depannya, akan lahir sineas muda maupun insan perfilman dari Jawa Timur,” ucap Fadli Zon.

“Untuk warisan budaya, kami meyakini bahwa kekayaan budaya kita sangat luar biasa. Tidak ada kekayaan budaya yang lebih hebat dari Indonesia. Kita ini mega diversity, maka Indonesia pantas menjadi pusat kebudayaan di dunia,” lanjutnya optimis.

Senada dengan Penjabat Gubernur Jatim dan Menteri Kebudayaan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Evy Afianasari menyampaikan bahwa Komfilasi merupakan wadah sineas Jatim untuk berkompetisi dan berkolaborasi memberikan karya terbaiknya khususnya dibidang perfilman.

Baca Juga: Anugerah Penyiaran KPID Jatim 2024, Pj. Gubernur Jatim Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Peduli Penyiaran

“Melalui kegiatan ini harapannya menjadi salah satu event nasional terbaik. Sekaligus menjadi lokomotif penggerak ekonomi kreatif dan pengembangan kebudayaan melalui sektor film yang ada di Jatim,” kata Evy.

“Yang dimaksud Film Asli Jawa Timur pada event ini yaitu Sutradara, Budaya, Lokasi dan segala bentuk ide ceritanya berorientasi Jawa Timur,” tambahnya.

Evy juga mengungkapkan Komfilasi sebagai bentuk apresiasi Pemprov Jatim dan harapannya karya para pemenang akan didaftarkan ke Lembaga Sensor Film dan dapat dinikmati seluruh pecinta perfilman di Indonesia.

Sebagai informasi, penyerahan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Penjabat Gubernur Jatim dan Menteri Kebudayaan RI. Diantaranya adalah Bahasa Madura Kab. Bangkalan, Bahasa Madura Kab. Sampang, Bahasa Madura Kab. Pamekasan, Bahasa Madura Kab. Sumenep, Krupuk Abang Ijo (Kab. Bojonegoro), Ampo (Kab. Tuban), Pudak (Kab. Gresik), Dhurung Bawean (Kab. Gresik), Krecek Bung (Kab. Lumajang).

Ada juga Jaranan Jur Ngasinan (Kab. Blitar), Tari Remo Boletan (Kab. Jombang), Penanggalan Tengger (Kab. Pasuruan), Roma Tabing Tongkok (Kab. Situbondo), Baritan (Kab. Trenggalek), Bersih Dam Bagong (Kab. Trenggalek) dan Kupatan Durenan (Kab. Trenggalek).

Load More