Baehaqi Almutoif
Jum'at, 13 Desember 2024 | 09:06 WIB
Ilustrasi penganiayaan. (Unsplash/Ari Spada)

SuaraJatim.id - Seorang santri pondok pesantren yang ada di Kecamatan Prambon, Nganjuk berinisial MKM harus mendapatkan perawatan intensif RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri usai mengalami pendarahan otak.

Diduga korban mengalami pendarahan otak setelah dianiaya oleh teman sekamarnya.

Kasus tersebut saat ini sudah ditangani Polres Nganjuk. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga korban, teman sekamar, dan juga pihak pondok pesantren.

Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Julkifli Sinaga mengatakan, kasus tersebut terungkap bermula dari korban yang mengeluh sakit pada 14 November 2024. Awalnya diagnosanya ialah sakit tifus.

Baca Juga: Tak Tahan, Gadis di Banyuwangi Laporkan Kelakuan Bejat Ayah Tirinya

“Korban sempat mengeluh pusing dan dibawa ke rumah kerabat, awalnya ia didiagnosa sakit tifus,” kata Julkifli dikutip dari BeritaJatim--partner Suara.com, Kamis (12/12/2024).

Namun setelah diperiksa lebih detail, ternyata korban mengalami pendarahan di bagian otak sebanyak 26 cc.

Korban kemudian dirujuk RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri dan harus menjalani operasi kepala.

Belakangan, korban mengaku telah mengalami kekerasan dari teman santri berinisial AF. Diduga akibat penganiayaan tersebut MKM mengalami pendarahan di otak.

Kini, kondisi korban semakin memburuk. Korban dilaporkan tidak bisa digerakkan di bagian kiri dan lumpuh. “Kondisinya terus memburuk, hingga akhirnya dia mengaku telah menjadi korban kekerasan dilakukan oleh rekan sesama santri,” kata Julkifli.

Baca Juga: Pilu! Kronologi Santri Gresik Meninggal Dunia Dianiaya Rekannya Saat Tertidur Pulas

Sementara itu, Kapolres Nganjuk AKBP Siswantoro meminta keluarga terduga pelaku (AF) untuk menyerahkan diri.

“Kami berharap keluarga pelaku ikut mendukung proses hukum dengan menyerahkan yang bersangkutan. Tindakan tegas akan kami ambil sesuai aturan yang berlaku,” kata Siswantoro.

Hingga kini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dan berupaya mencari keberadaan pelaku.

Load More