Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Sabtu, 14 Desember 2024 | 12:41 WIB
Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro (Kiri) saat meninjau banjir di kota setempat. ANTARA/HO-Pemkot Mojokerto

SuaraJatim.id - Kota Mojokerto dikepung banjir. Titik banjir bertambah di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari.

Dengan begitu sudah lima kelurahan di Kota Mojokerto yang terendam banjir. Sebelumnya, empat kelurahan di Kecamatan Prajurit Kulon, yakni Mentikan, Blooto, Prajurit Kulon, dan Pulorejo sudah tergenang air.

Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro mengatakan, banjir tidak hanya terjadi di wilayanya, tetapi juga kabupaten Mojokerto dan Jombang.

Kota Mojokerto ikut terdampak karena memang posisinya lebih rendah dibanding dua kabupaten lainnya.

Baca Juga: Banjir Kepung Jember, 121 Jiwa Terdampak

“Hujan lebat ini tidak hanya terjadi di Kota Mojokerto tetapi juga di Kabupaten Mojokerto dan Jombang yang berdampak pada kelebihan daya tampung pada sungai-sungai yang ada di dua kabupaten tetangga tersebut serta tersumbatnya saluran air karena eceng gondok maupun akar tanaman,” ujarnya dilansir dari BeritaJatim--partner Suara.com, Sabtu (14/12/2024).

Curah hujan yang tinggi membuat beberapa saluran dan sungai tidak bisa menampung debit air.

Kendati demikian, Ali Kuncoro menegaskan sudah mengambil langkah taktis untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayahnya.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (Dinas PU SDA) Provinsi Jawa Timur dengan mengerahkan pompa.

“Pompa-pompa ini untuk menyedot air dan mengalirkannya ke anak-anak Sungai Brantas, seperti ke Sungai Ngotok. Saat ini muka air sungai Brantas masih penuh, jadi tidak memungkinkan membuka pintu air untuk mengalirkan air ke Sungai Brantas maupun ke timur atau ke Sipon yang berbatasan dengan Kabupaten Jombang, jadi harus antre atau tertahan di Kota Mojokerto,” jelasnya.

Baca Juga: Mobil Patroli Satpol PP Kota Surabaya Jadi Korban Pohon Tumbang

Pemkot bersama dengan kepolisian, TNI, dan para relawan terus mengevakuasi korban terdampak banjir. Tenda-tenda pengungsian telah didirikan, seperti di Jalan Insinyur Soekarno, di Jalan Prapanca, dan di Masjid Al-Mubarok Kelurahan Prajurit Kulon.

“Sejak hari Selasa, kita sudah mendirikan dapur umum terpusat di Gedung PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) Maja Citra Kinarya, Kelurahan Blooto. Posko-posko kesehatan juga sudah dibentuk dilokasi terdampak sehingga warga lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dan pemberian obat-obatan dan vitamin,” katanya.

Load More