Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 13 Februari 2025 | 23:03 WIB
Penahan Sungai Bengawan Solo Bojonegoro [Blokbojonegoro]

SuaraJatim.id - Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) Kabupaten Bojonegoro angkat bicara mengenai ambrolnya pembangunan penahan tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Bojonegoro.

Kabid SDA DPUSDA Kabupaten Bojonegoro, Iwan Kristian menyebut, proyek dengan anggaran senilai Rp40 miliar itu bukan karena kontruksi awal. Melainkan, karena banjir.

“Kalau dikatakan gagal kontruksi, bangunan ambruk semua. Sedangkan ini hanya beberapa meter saja,” ujar Iwan Kristian dikutip dari BlokBojonegoro--partner Suara.com.

Dia menjelaskan, ambrolnya proyek penahan tebing Sungai Bengawan Solo disebabkan banjir besar pada awal Januari 2025.

Baca Juga: Pembunuh Gadis SMA di Jombang Ditangkap, Pacar Sendiri Jadi Dalangnya

Saat itu, memang debit air Bengawan Solo sedang naik secara cepat. “Pada awal Januari 2025 ada banjir yang cukup besar karena hujan deras ketika itu,” ungkapnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengatakan, tidak ada laporan terjadi banjir di Desa Lebaksari pada akhir Desember 2024 dan awal Januari 2025 kemarin.

“Desa Lebaksari tidak ada laporan banjir yang masuk awal tahun 2025,” ungkap Aeny, Rabu (12/2/2025).

Proyek pelindung tebing Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro ambrol sepanjang ratusan meter. Pembangunan proyek yang menelan pagu anggaran senilai Rp40 Miliar ini baru selesai dikerjakan sekitar 1 bulan lebih.

Tampak, pantauan di lapangan tiang pancang yang ditancapkan di tanah banyak yang rusak, bahkan hingga terangkat dan sudah tak menancap di tanah. Ambrolnya tebing ini, sepanjang 200 meter di Desa Tanggungan, dan sepanjang 70 meter di Desa Lebaksari.

Baca Juga: Polisi Kantongi Beberapa Nama Terkait Pembunuhan Gadis Asal Jombang

Load More