Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 24 April 2025 | 12:58 WIB
Gedung Satreskrim Polres Mojokerto Kota lokasi penahanan EY (50) dukun cabul asal Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.[SuaraJatim/Zen Arivin].

SuaraJatim.id - Seorang dukun berisial EY asal Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap bocah kelas 5 sekolah dasar atau SD. Modusnya, dengan pelayanan doa secara privat untuk nenek korban yang sudah meninggal.

Aksi bejat itu terungkap setelah korban yang masih berusia 14 tahun itu menceritakan kejadian pahit dialaminya kepada sang ayah berinisial TB.

Berdasarkan pengakuan korban, aksi pencabulan itu sudah dilakukan dukun EY sejak masih duduk di bangku kelas 5 SD atau sekira satu tahun silam.

"Saya sempat bertanya, apa kamu pernah ndak digituin sama Pak De (dukun EY), antara kemaluan laki-laki dan kemaluan perempuan. Kemudian dijawab Iya, lalu menangis. Saya tanya lagi, udah berapa lama, dia jawabnya sejak ibu (nenek korban) wafat dari kelas 5 SD, tahun 2024," kata TB kepada Suara.com, Kamis (24/4/2025).

Baca Juga: Dokter di Malang Diduga Cabuli Pasiennya, Polisi Turun Tangan

Aksi pelecehan seksual yang dilakukan EY terhadap puterinya, kata TB terjadi di dua lokasi, yakni di tempat atau kamar korban dan di rumah pelaku. Rumah korban dengan pelaku sang dukun ini memang berhadap - hadapan. 

Dalam melancarkan aksinya, modus yang digunakan oleh terduga pelaku ialah dengan memberikan doa privat bagi sang nenek yang sudah meninggal dunia. Terduga pelaku mengajak korban untuk berdoa bersama di kamar. 

Pelaku memanfaatkan kedekatannya dengan keluarga korban dan dikenal sebagai sosok yang pandai berdoa atau "orang pintar" di kampungnya.

Diketahui, nenek  korban ini sudah meninggal dunia sejak tahun 2024 yang lalu. "Pelaku meminta kepada anak saya (korban) minta didoakan, nanti kamu saya (Pelaku) doakan, supaya nenek kamu (korban) yang sudah meninggal dunia masuk surga. Itu pertama kali dilakukan di kamar pelaku," ucap TB.

TB menjelaskan, jika putri dan istrinya SW (29) memang ikut dalam sebuah perkumpulan atau jemaah doa tanpa nama bersama dengan pelaku. Di mana pelaku memang dikenal sebagai orang pintar alias dukun di desanya, meski pada kenyataannya EY tidak memiliki pekerjaan tetap dan bekerja serabutan.

"Ya semacam orang pintar gitu (dukun). Dia gak ngomong kalau disetubuhi, hanya ngomong berjemaah saja. Kalau saya tahu disetubuhi, ya gak akan saya kasih lah," imbuhnya.

Baca Juga: Mensos Gus Ipul Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar

Selama setahun ini, aksi pelecehan itu sudah dilakukan terhadap korban hingga berkali - kali.

Load More