Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 07 Mei 2025 | 19:59 WIB
Ilustrasi tahanan perempuan. [Shutterstock]

SuaraJatim.id - Setelah berbulan - bulan menunggu kejelasan, para korban penipuan arisan online akhirnya bisa sedikit bernapas lega. Ernawati (30), otak di balik lelang arisan fiktif yang merugikan banyak orang hingga lebih dari Rp 653 juta ditangkap tim Resmob Satreskrim Polres Mojokerto.

Pelaku ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Jalan Bougenvil IV, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan pada Rabu, 30 April 2025 lalu. Saat diringkus, Ernawati diketahui sedang hamil sekitar enam bulan.

Kini, perempuan asal Desa Menanggal, Mojosari itu mendekam di Rutan Polres Mojokerto. "Sudah kami amankan," ujar Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Nova Indra Pratama, Rabu, 7 Mei 2025.

Meski pelaku telah ditangkap, pihak kepolisian belum merinci secara lengkap motif dan modus yang digunakan Ernawati dalam melancarkan aksinya. Kabar penangkapan ini disambut dengan rasa syukur oleh para korban.

Baca Juga: Kebakaran Hanguskan Rumah di Belakang Pasar Dlanggu, Akses Sulit Hambat Pemadaman

Salah satunya, Tri Tyas (34), warga Mojosari, Mojokerto. Ia merupakan satu dari enam perempuan yang merasa dirugikan oleh janji manis pelaku.

"Saya bangga dan terima kasih kepada pihak kepolisian karena berhasil menangkap Ernawati," ungkap Tyas.

Meski pelaku telah ditahan, Tyas masih menyimpan harapan uang Rp 32 juta miliknya bisa kembali. Jika tidak, ia ingin Ernawati dihukum setimpal. "Biar ada efek jera," tegas Tyas.

Harapan serupa datang dari Ninin Ernia Winingsih (32), korban asal Gempol, Pasuruan, yang mengalami kerugian paling besar Rp 369 juta. Ia meminta proses hukum berjalan tegas tanpa keringanan.

"Jangan sampai dia diberi penangguhan penahanan hanya karena alasan kehamilan," kata Ninin.

Baca Juga: Kisah Umi Rosidah, Perajin Manik - Manik Mojokerto yang Berhasil Tembus Pasar Ameria

Kasus ini dilaporkan secara resmi dengan nomor LP/B/33/III/2024/SPKT/POLRES MOJOKERTO/POLDA JATIM, dengan Nanda sebagai pelapor utama dan lima korban lainnya sebagai saksi.

Load More