Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 08:57 WIB
Ilustrasi potong kuku. [Freepik.com/EyeEM]
Baca 10 detik
  • Memotong kuku bagian dari fitrah manusia, tanda kebersihan dan identitas keimanan seorang Muslim.
  • Disunnahkan memotong kuku pada hari Jumat dengan urutan tertentu dan adab yang diajarkan ulama.
  • Potong kuku bernilai ibadah bila diniatkan karena Allah, menjaga kebersihan, dan menghormati ciptaan-Nya.

SuaraJatim.id - Memotong kuku mungkin terlihat sepele, tapi dalam Islam, hal sederhana ini ternyata punya nilai besar. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa memotong kuku termasuk bagian dari fitrah manusia naluri bawaan untuk menjaga kebersihan, kerapian, dan keindahan diri.

Bukan cuma soal rapi, tapi juga bernilai ibadah bila dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Berikut tujuh poin penting yang bisa kita pelajari.

1. Memotong Kuku Termasuk Bagian dari Fitrah

Dalam hadits riwayat Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW menyebut ada lima hal yang termasuk fitrah manusia: berkhitan (al-khitan), mencukur rambut kemaluan (al-istihdad), mencabut bulu ketiak (nafl ibti), menipiskan kumis (khasus syarif), dan memotong kuku (taqlim al-far).

Sebagaimana dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official, kelima hal ini mencerminkan kebersihan lahiriah seorang Muslim. Karena itu, merawat kuku bukan sekadar soal estetika, tapi bagian dari identitas keimanan. Orang beriman seharusnya tampil bersih dan rapi sebagaimana fitrah yang Allah ciptakan.

2. Sunnah Memotong Kuku di Hari Jumat

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa memotong kuku pada hari Jumat termasuk amalan yang dianjurkan (sunnah). Hari Jumat adalah waktu istimewa untuk bersuci, berwudhu, mengenakan pakaian terbaik, dan membersihkan diri menjelang salat Jumat.

Dengan menata kuku di hari itu, seseorang bukan hanya menjaga kebersihan diri, tapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap hari yang mulia di sisi Allah SWT.

3. Urutan Memotong Kuku yang Dianjurkan Ulama

Baca Juga: Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wujudkan JATIM BISA di Hari Jadi ke-80 Jawa Timur

Para ulama, termasuk Imam An-Nawawi, memberikan panduan mengenai urutan memotong kuku agar tertib dan seimbang antara tangan kanan dan kiri. Urutannya sebagai berikut:

a. Tangan kanan: mulai dari telunjuk, lalu ke kelingking, jari manis, jari tengah, dan terakhir jempol.

b. Tangan kiri: dimulai dari kelingking, kemudian jari manis, jari tengah, telunjuk, dan terakhir jempol.

Urutan ini bukan kewajiban, tapi dianjurkan karena mengikuti praktik para ulama terdahulu yang meneladani Rasulullah SAW. Cara ini mengajarkan disiplin dan keseimbangan, bahkan dalam hal kecil sekalipun.

4. Niat dan Adab Saat Memotong Kuku

Islam selalu menekankan niat baik di setiap tindakan. Saat akan memotong kuku, disunnahkan mengucap “Bismillahirrahmanirrahim” agar aktivitas itu bernilai ibadah.

Load More