Setelah itu terus berkembang hingga membuka prasmanan dan tumpengan. Hingga kini sudah ada 50 anak yatim piatu yang rutin disantuni tiap Jumat di rumahnya sekaligus kedai tersebut.
"Sekarang juga membantu yang janda-janda. Alhamdulillah hingga sekarang lancar usahanya juga berkat doa mereka," sambung perempuan berhijab ini.
Tak sampai itu saja, dalam mengelola manajemen bisnisnya Ia juga menekankan prinsip kekeluargaan. Setiap karyawannya yang kini berjumlah total 15 orang tak dianggap sebagai sekadar hubungan antar pimpinan dan bawahan.
Namun, penting untuk diterapkannya adalah wajib untuk salat tepat waktu. Ia juga tidak pilih-pilih apakah calon karyawannya itu berpengalaman dan jago masak.
Baca Juga:Viral Kedai Madinah, Gratis Makan Seumur Hidup Bagi Penghafal Alquran
"Kebanyakan saya merekrut karyawan benar-benar orang yang butuh pekerjaan dan kesusahan. Ada karyawan saya janda anak enam," kata Dilla.
Karena itu lah, sempat juga dia disinggung tak cocok jadi pengusaha. Akibat tidak ketat dan memberikan kelonggaran kepada karyawannya. Bahkan ada kesalahan pun tak pernah beri hukuman.
"Saya bentuk ikatan kekeluargaan. Yang penting nyaman dulu. Kerja pun tenang, orderan tetap banyak," tutup istri Marendra Hengky Irawan
Kontributor : Aziz Ramadani
Baca Juga:Fakir Miskin dan Dhuafa Bisa Makan Gratis di Warung Shodaqoh Ini