SuaraJatim.id - Bangunan tempat ibadah dan menaruh sajian bagi Umat Hindu Tengger di Lereng Gunung Bromo yang mengalami kerusakan berjumlah tiga buah. Sebanyak tiga bangunan persembahyangan rusak berada di tiga titik dalam satu areal Gua Widodaren. Sebanyak 1 bangunan persembahyangan besar (Padmasana) terletak di lereng Gua Widodaren.
Sementara dua bangunan persembahyangan kecil (Padmasari) masing-masing terletak di Gua Lanang dan Gua Wedok. Di mana keduanya berada di dalam Gua Widodaren. Ketiga bangunan tersebut sama-sama mengalami kerusakan di bagian ujung. Material bangunan pecah, berserakan seperti dihantam sebuah benda keras atau palu.
Koordinator Pinandita Sanggrahan Nusantara, Mangku Sutikno, mengatakan sudah mengantisipasi kerusakan agar tak terulang lagi. Menurut dia, antisipasi dilakukan menyeluruh bagi Umat Hindu Tengger yang tersebar di empat kabupaten mulai Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang.
Menurut Sutikno, lembaganya juga akan rutin melakukan pengawasan tempat persembahyangan tersebut. Kerusakan tempat persembahyangan Umat Hindu Tengger disinyalir disengaja lantaran material bangunan hancur.
Baca Juga:Mulai Desember, TNBTS Berlakukan Pemesanan Tiket Daring untuk Wisata Bromo
"Jika dilihat, sepertinya memang ada yang merusaknya, karena batu-batanya hancur. Saya harap tidak ada lagi, yang seperti ini," katanya, Minggu (8/12/2019).
Sementara Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto, mengatakan ketiga bangunan persembahyangan Umat Hindu Tengger tersebut segera dilakukan perbaikan.
Dana perbaikan akan menggunakan dana iuran Umat Hindu Tengger yang ada di sekitar Gunung Bromo.
"Tentunya akan segera dilakukan perbaikan, agar aktivitas keagamaan umat kembali normal," kata Bambang.
Sebagai informasi, bangunan persembahyangan yang rusak masuk wilayah Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Proses penyelidikan sendiri kini dalam ranah penanganan kepolisian setempat.
Baca Juga:Bawa Rombongan Aparat, Bus Sudiro Tungga Jaya Nyangkut Lagi di Bromo
Sebelumnya, tempat persembahyangan (Padmasana dan Padmasari) di areal Gua Widodaren diketemukan rusak setelah salah seorang umat hendak beribadah sekitar pukul 01.00 WIB Sabtu siang 7 Desember 2019.