Pemkot Surabaya Kini Punya Tim Penyelamat Beranggotakan Perempuan

Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengemukakan, sejatinya tidak ada pembedaan dalam melakukan penyelamatan terhadap korban.

Chandra Iswinarno
Kamis, 26 Desember 2019 | 00:35 WIB
Pemkot Surabaya Kini Punya Tim Penyelamat Beranggotakan Perempuan
Ilustrasi, Linmas perempuan di Surabaya. [Dok Humas Pemkot Surabaya]

SuaraJatim.id - Untuk mengevakuasi dan melakukan penyelamatan terhadap perempuan yang terjebak dalam bencana di perairan, Pemkot Surabaya membentuk tim penyelamat yang terdiri dari kaum hawa tersebut.

Tim tersebut diketahui berasal dari gabungan Satpol PP, badan penanggulangan bencana daerah (BPB) dan Linmas, serta anggota pemadam kebakaran.

Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengemukakan, sejatinya tidak ada pembedaan dalam melakukan penyelamatan terhadap korban.

“Sebenarnya, untuk pertolongan kepada korban (bencana) tak ada pembedaan petugasnya apakah laki-laki atau perempuan, karena yang terpenting adalah orangnya selamat dulu,” ujarnya seperti diberitakan Ayosurabaya.com-jaringan Suara.com pada Rabu (25/12/2019)

Baca Juga:Libur Natal, Wali Kota Risma Malah Sidak ke Pinggiran Surabaya

Namun ia menyampaikan, tim tersebut dibentuk sesuai arahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar dalam penanganan korban bencana juga dilakukan dengan profesional. Sehingga jika di perairan, apabila korbannya perempuan maka harus diupayakan yang menolong juga perempuan.

“Untuk pelatihan, kita sudah bekerja sama dengan Basarnas dan Marinir, berkaitan dengan strategi dan langkah-langkah penyelematan korban di sungai dan laut,” ujar Eddy.

Diakuinya untuk mempersiapkan tim tersebut, pihaknya terus mengasah kemampuan tim penyelamatan di berbagai kawasan perairan. Tak hanya itu, untuk kesiagaan sekaligus sinergitas tanggap bencana, juga telah disiagakan perlengkapan, baik di darat maupun di perairan.

Lebih lanjut, pihaknya juga telah melakukan cek kesiapsiagaan tim penanggulangan bencana yang terdiri dari Linmas, Satpol dan PMK. Dalam pemeriksaan kesiagaan, dilakukan tes samapta dan kesehatan untuk menjaga kondisi kebugaran petugas.

"Kemudian, dilakukan tes psikologi bekerja sama dengan lembaga perguruan tinggi, guna mengukur mental mereka menghadapi natal dan tahun baru," kata Eddy.

Baca Juga:Tiket Film NKCTHI di Surabaya Diserbu Penonton

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini