SuaraJatim.id - Video viral bakso berbahan tikus di Kabupaten Madiun yang diunggah salah satu warganya mengakibatkan kerugian besar dialami sang pemilik.
Sugeng Riadi, sang pemilik warung bakso di Desa Kedungmaron Kecamatan Pilangkenceng, mengaku omzet warung baksonya menurun drastis, akibat unggahan video berdurasi 24 detik yang menjadi viral di media sosial (medsos).
Jika biasanya Sugeng mendapat omzet sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per hari. Setelah video tersebut viral, warungnya langsung sepi. Bahkan, dia hanya mampu menjual tiga mangkok bakso saja. Akibatnya, ia tidak lagi menjual bakso dan hanya menjual mi ayam.
"Pendapatan saya langsung anjlok. Biasanya sehari bisa sampai Rp 1,5 juta. Beberapa hari ini, hanya terjual satu sampai tiga mangkok saja," katanya saat ditemui Madiunpos.com-jaringan Suara.com pada Jumat (31/1/2020) sore.
Baca Juga:Pelaku Penyebar Video Hoaks Bakso Tikus Minta Maaf, Begini Ceritanya
Sugeng, yang sudah berjualan bakso sejak dua tahun lalu, mengakui memang tidak membuat baksonya sendiri. Namun mengambilnya dari Agus yang beralamat di Kecamatan Saradan.
"Saya selama ini memang ambil dari Agus. Ya ambil simpelnya saja. Tapi selama ini tidak ada masalah, karena memang itu dari daging sapi," jelasnya.
Saat video tersebut tersebar lewat aplikasi perpesanan WhatsApp (WA), Sungeng sempat dikomplain konsumen. Ketika itu, ia menyampaikan jika bakso tersebut diambil dari penyuplai bakso di Saradan.
Namun, Sugeng tidak menyangka jika video tersebut viral dan berdampak buruk pada warungnya. Kekinian, ia berharap warung baksonya bisa kembali normal dengan pendapatan seperti semula.
Pun Sugeng meminta kepada pembuat video hoaks baksonya untuk mengunggah permintaan maaf dan mengklarifikasi terkait video yang tersebar itu.
Baca Juga:Viral Pengakuan Karyawan Warung Bakso Temukan Celana Dalam di Kuali
"Saya mungkin akan memasang spanduk yang berisi klarifikasi bahwa video bakso daging tikus di warung saya itu tidak benar. Jadi warung saya bisa kembali laris," harapnya.