SuaraJatim.id - Pemkab Mojokerto telah menyiapkan relawan untuk memantau warga kembali ke kampung halaman menjelan puasa di bulan Ramadan. Nantinya, pemudik tersebut akan menjalani karantina di balai desa yang sudah disiapkan.
Sebanyak 304 balai desa di Kabupaten Mojokerto bakal difungsikan sebagai tempat karantina awal Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona atau Covid 19, khususnya mereka yang berasal dari daerah zona merah.
Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian, kesehatan, perangkat desa dan kecamatan yang di Kabupaten Mojokerto terkait pengecekkan kondisi para pemudik khususnya kesehatan.
“Kitakan ada relawan gugus tugas Covid-19 sampai desa, bahkan RT maupun RW,” ujar Pungkasiadi seperti diberitakan Beritajatim.com - jaringan Suara.com Selasa (7/4/2020).
Baca Juga:Pertama kalinya, China laporkan 0 Kematian Akibat Corona
Pria yang akrab disapa Pung menuturkan, di tingkat bawah yang tahu kondisi warganya kerja dimana.
Untuk itu, semua nantinya saling berkoordinasi mulai dari RT, RW, perangkat desa, kecamatan bahkan puskesmas-puskesmas ini jalan semua. Terkait antisipasi pemudik, Pemkab Mojokerto memanfaatkan balai desa maupun kecamatan.
“Kalau karantina itukan ngomongnya sehat, yah toh. Kalau sehat itu mungkin disiapkan di balai desa, bahkan kalau ketemu ini sudah benar-benar sehat, dan yang bersangkutan yakin betul berani di rumahnya isolasi mandiri selama 14 hari. Tapi tetap di kecamatan juga ada, dan akan dicek dulu kesehatan,” jelasnya.
Jika sudah ada indikasi Covid-19, lanjut Pung, pasien harus tetap dirujuk ke rumah sakit rujukan, yakni RSUD Prof dr Soekandar di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga:Pemkab Bantul Siapkan Makam Darurat untuk Jenazah Pasien Virus Corona