Dikucilkan dan Tak Boleh Kerja, Keluarga PDP Corona Tuntut Pemkot Mojokerto

Pihak keluarga dikucilkan oleh lingkungan dan harus mengisolasi mandiri.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 30 April 2020 | 19:24 WIB
Dikucilkan dan Tak Boleh Kerja, Keluarga PDP Corona Tuntut Pemkot Mojokerto
Ilustras tenaga medis virus corona. (Ayobandung)

SuaraJatim.id - Satu keluarga di Mojokerto, Jawa Timur menuntut Pemerintah Kota Mojokerto. Mereka dikucilkan warga lantaran Pemkot Mojokerto menyebut salah satu keluarganya berstatus PDP virus corona.

Padahal begitu diperiksa, anggota keluarganya yang perempuan dan meninggal dunia terbukti negatif virus cororona berdasarkan pemeriksaan swab. Pemkot Mojokerto dituntut mengembalikan nama baik keluarganya

Pihak keluarga dikucilkan oleh lingkungan dan harus mengisolasi mandiri hingga anak pasien dirumahkan dari tempat kerja. Padahal di rumahnya, ada 10 orang anggota keluarga.

Putra pasien asal Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Dhea Aprilianto mengatakan jika ibunya meninggal di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pada, Kamis (16/4/2020) sekira pukul 11.00 WIB.

Baca Juga:Hasil Tes Swab Negatif, Kuburan Pasien PDP Covid-19 Dibongkar Warga

“Keesokan harinya, ada 6 orang petugas dari Dinkes dan Puskesmas tracing katanya,” ungkapnya, Kamis (30/4/2020).

Masih kata Dhea, tanpa memberikan solusi pihak keluarga diminta untuk isolasi mandiri. Sehingga dengan terpaksa pihak keluarga yang terdiri dari suami pasien, tiga anak, tiga menantu dan tiga anak isolasi di rumah tanpa keluar. Untuk kebutuhan makan setiap hari, Dhea mengaku ada stok sembako istrinya untuk hari raya.

“Untung ada stok sembako istri untuk lebaran. Kenapa saya bilang keluarga saya dikucilkan? Ayah saya keluar rumah, ada WA di grup disampaikan ke Ketua RT oleh warga katanya ada pasien positif keluyuran kok dibiarkan. Sebelumnya soal pemakaman, juga tidak ada pemberitahuan dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Balongsari,” katanya.

Menurutnya, pemakaman di Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari tersebut pemakaman khusus pasien Covid-19 yang disediakan pihak Pemkot Mojokerto.

Hanya ibunya yang dinyatakan dengan status PDP dan dimakamkan di pemakaman tersebut. Sementara hasil swab yang keluar pada Minggu (26/4/2020) kemarin negatif.

Baca Juga:Gegara 13 Tenaga Medis Kontak Dengan PDP, Poli Bedah RSUD Bolmong Ditutup

“Karena masyarakat tidak mengerti PDP itu belum tentu positif Corona. PDP sudah diartikan positif Corona sehingga kami dikucilkan masyarakat dan kami dijauhi oleh tetangga. Bisa dibahayangkan seperti apa? Padahal hasil swab ibu saya negatif, kalau keluarga minta relokasi pemakaman bagaimana?” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini