SuaraJatim.id - Warga di dua desa di Kabupaten Malang saling blokade jalan menggunakan batako. Ini buntut dari pemahaman mereka terkait penerapan Physical Distancing.
Kedua desa itu adalah Desa Sambigede dan Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung. Bahkan Warga Desa Senggreng melakukan blokade jalan penghubung dua desa dengan melakukan cor batako. Peristiwa ini terjadi, Minggu (10/5/2020).
Peristiwa ini dibenarkan oleh Camat Sumberpucung M Sholeh.
"Saat ini masalah sudah selesai. Blokade jalan menggunakan batako sudah dibongkar," ujarnya kepada TIMES Indonesia (jaringan Suara.com).
Baca Juga:Buruh Migran di Hong Kong Tak Bisa Istirahat Hingga Tidur di Atas Lemari
Awal kejadian itu karena salah paham terkait penerapan Physical Distancing. Awalnya masyarakat Desa Sambigede, membangun portal di perbatasan desa.
"Kemudian, oleh masyarakat Desa Senggreng ditanggapi dengan membangun tembok batako di jalan utama yang mengakibatkan akses menuju dua desa tertutup," bebernya.
"Aksi warga Senggreng itu tanpa diketahui oleh kepala Desa," sambungnya.
Ketika mendapat informasi itu, pihaknya bersama Muspika langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan mediasi.
"Melalui mediasi, akhirnya tembok batako itu dibongkar. Alhamdulillah situasi saat ini kondusif," ungkapnya.
Baca Juga:Diduga Keluarga Penganut Ilmu Hitam, 'Anaknya Salah Zikir Langsung Digorok'
Selanjutnya dia berharap salah paham Physical Distancing, seperti blokade jalan yang terjadi di dua desa di Kabupaten Malang yakni desa Sambigede dan Desa Senggreng tidak terulang lagi.