SuaraJatim.id - Tradisi mudik warga keturunan Madura saat Idul Adha, yang biasa disebut dengan Toron, sudah mencapai puncak pada Kamis (30/7/2020) sore ini. Sebanyak ribuan para pengendara sepeda motor, memenuhi gerbang masuk Jembatan Suramadu.
Salah satu pemudik yang menggunakan motor, Abdurahman, sengaja menggunakan motor dan berboncengan dengan istri serta 1 putrinya.
"Setiap lebaran kami pulang ke Sampang-Madura, sudah tradisi, ini juga bawa oleh-oleh buat keluarga di sana. Di Surabaya saya tinggal di Tambak Wedi," ujarnya saat berhenti sejenak di pintu masuk Suramadu.
Sayangnya Abdurahman kurang mengindahkan safety riding, karena selain berboncengan tiga orang. Dia juga membawa barang bawaan, dan anaknya tidak memakai helm.
Baca Juga:Dilarang Takbir Keliling, Gubernur Sumsel: Pakai Sound System di Rumah Saja
"Iya, tadi lupa bawa helm buat dia," imbuhnya.
Sama halnya dengan Abdurahman, Achmad Sholeh juga tidak mengindahkan safety riding atau keamanan berkendara.
Ngerinya lagi, Sholeh bahkan berboncengan 4, dengan membawa oleh-oleh untuk keluarga di Madura.
"Pulang ke Madura tiap tahun, dan toron tiap Idul Adha. Iya, enggak punya helm untuk anak-anak, tapi ini masih bisa kok pegang kemudi," tandasnya.
Untuk perjalanan toron terlihat lebih bebas, karena di Suramadu sisi Surabaya, tidak ada penjagaan untuk memeriksa surat kesehatan.
Baca Juga:Keluarga Napi Rutan Makassar Dilarang Besuk saat Idul Adha
Padahal, Surabaya masih dalam posisi warna merah, dalam kasus penyebaran Virus Corona, sementara Madura sendiri sudah mulai menguning.
- 1
- 2