4 Mahasiswa ITS Surabaya Ciptakan Alat Pendeteksi Pasien Positif Corona

Alat itu bisa memberi tahu pasien positif corona, orang dalam pemantauan sampai pasien dalam pemantauan COVID-19.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 04 Agustus 2020 | 19:13 WIB
4 Mahasiswa ITS Surabaya Ciptakan Alat Pendeteksi Pasien Positif Corona
Empat mahasiswa teknik dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) menciptakan alat pendeteksi pasien positif corona. (beritajatim.com)

SuaraJatim.id - Empat mahasiswa teknik dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) menciptakan alat pendeteksi pasien positif corona. Alat itu bisa memberi tahu pasien positif corona, orang dalam pemantauan sampai pasien dalam pemantauan COVID-19.

Alat ini bisa untuk mencegah pasien COVID-19 kabur. Penciptanya adalah Akbar Suwandana, Alvin Cahya Adi Perdana, Tahta Anugrah Wibowo, dan Gita Marcella Khoirun Nissa.

Keempatnya merupakan mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi angkatan 2017 (Akbar dan Alvin) dan angkatan 2018 (Tahta dan Gita).

Tergabung dalam Tim GATA, mereka berhasil membuat alat monitoring untuk mendeteksi pasien Covid-19 yang dinamakan Ramones.

Baca Juga:Bio Farma Akan Produksi 250 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Halalkah?

Akbar Suwandana selaku ketua tim mengatakan bahwa dengan alat yang diberi nama Ramones teesebut dinilai mampu mendeteksi Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG), dan pasien positif Covid-19. Berdasarkan hal tersebut, Ramones rencananya akan diletakkan di tempat-tempat umum seperti mall, sarana pendidikan, pintu keluar masuk desa, dan tempat umum lainnya.

“Karena di sini (tempat-tempat tersebut, red) merupakan tempat penularan yang paling sering terjadi,” katanya seperti dilansir beritajatim.com.

Mahasiswa yang kerap disapa Dana ini menjelaskan, pengunjung yang ingin masuk akan berdiri di titik pengukuran.

Setelah itu, secara otomatis sensor dari alat ini akan langsung bekerja, mulai dari mengukur ketinggian, mendeteksi wajah, hingga mengukur suhu tubuh pengunjung.

“Input dari semua sensor ini akan dimasukkan ke dalam database yg telah terhubung dengan database Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Covid-19,” jelasnya.

Baca Juga:Pemusatan Latihan Dimulai 10 Agustus, 15 Atlet Pelatnas Dipanggil PB PASI

Dana melanjutkan, data yang masuk akan langsung dicocokan dengan database milik BNPB Covid-19. Data yang cocok membuat alat akan memunculkan notifikasi di layar pengawas melalui monitor.

Selain itu buzzer alarm pada portal juga akan menyala dan portal tidak dapat terbuka, sehingga pengunjung tidak bisa masuk.

“Hal ini akan berbeda ketika data yang diterima tidak cocok dengan database BNPB, portal secara otomatis akan langsung terbuka dan pengunjung bisa masuk,” ujarnya.

Mahasiswa asal Malang ini menyampaikan, dengan menggunakan sistem sensor tersebut, Ramones sekaligus dapat mengurangi resiko petugas atau penjaga portal dalam terpapar virus Covid-19.

Berkat idenya tersebut, Tim GATA berhasil meraih posisi kedua dalam Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif – Covid-19 (LAI2 – Covid-19) sublomba Detektor yang diselenggarakan Direktorat Kemahasiswaan ITS dan telah diumumkan, beberapa waktu lalu.

Dana berharap, Ramones buatan timnya ini dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat untuk berkunjung ke tempat umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini