SuaraJatim.id - Eks Menkes Nila Moeloek mengatakan pandemi Covid-19 membuktikan rapuhnya Indonesia di sektor ekonomi dan kesehatan.
Nila menilai jika pandemi Covid-19 memang jadi ujian seberapa tangguh dan rapuhnya suatu negara menghadapi persoalan kesehatan, hasilnya membuktikan Indonesia rapuh baik di bidang kesehatan dan ekonomi.
"Rapuh, kita tidak ke kesehan, tidak ke ekonomi," ujar Nila dalam diskusi CISDI, Rabu (19/8/2020).
Padahal masalah pandemi ini bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tapi juga perlu melibatkan pemerintah dan masyarakat.
Baca Juga:Nila Moeloek: Pandemi Jadi Peluang untuk Inovasi Kesehatan di Indonesia
"Misalnya pandemi ini dimengerti sekali. Ini wabah di Indonesia yang begitu besar, penyakit ini droplet sehingga dengan mudah tertular, karena itu banyak sekali kementerian harus berkomunikasi, betul-betul berikan komunikasi yang baik," ujar Nila.
Perempuan yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyayangkan banyak masyarakat maupun pemerintah yang menyerahkan urusan Covid-19 kepada tenaga kesehatan.
Padahal mereka harus benar-benar dijaga, karena mereka adalah aset dan tidak mudah menemukan penggantinya. Sehingga ia tidak setuju dengan istilah tenaga medis di garda terdepan, mereka harus dijaga.
"Satu orang yang ahli di ICU jarang sekali, kalau sampai terjadi dengan dirinya, penggantinya itu nggak ada. Kalau ada, belum tentu kulitasnya sama," ungkap Nila.
Istri dari Mantan Menkes Farid Anfansa Moeloek itu sangat setuju dengan istilah Presiden Joko Widodo yang mengatakan jika situasi saat ini adalah ekstra ordinary. Maka kinerja pemerintah khususnya kementerian tidak lagi biasa-biasa saja, seolah tak terjadi apapun.
Baca Juga:Sarankan Rapat Pejabat Lewat Internet, Ini Kata Mantan Menkes Nila Moeloek
"Para menterinya harus kerja ekstra ordinary juga dong. Atur nakes yang benar, atur keperluan mereka," tutupnya.