"Kita melakukan olah TKP dan ditemukan ada lima jenazah atau penghuni toko yang tidak dapat diselamatkan yaitu satu ibu umur 60 tahun, kemudian tiga anak dan satu cucu. Jadi korban jiwa ada lima orang," ungkap Sudamiran.
Sudamiran memastikan jika kelima korban indentitasnya sudah diketahui semuanya. Di antaranya berumur 15 tahun.
"Umur 15 tahun yang paling kecil. Itu adalah cucu dari pemilik rumah ini. Korban adalah penghuni," lanjut Sudamiran.
Setidaknya ada 22 mobil Damkar dan 1 Bronto Sky Lift yang dikerahkan dalam insiden kebakaran di toko elektronik tersebut.
Baca Juga:Kebakaran Maut di Kranggan Surabaya, Labfor Bawa Potongan Kabel
Dia mengatakan jika pihaknya menerima laporan dari Command Center Polrestabes Surabaya sekitar pukul 08.15 WIB. Kemudian langsung meneruskan ke Damkar Kota Surabaya.
"Kita menghubungi petugas dari pemadam kebakaran kita dibantu dengan 22 mobil kebakaran sekaitr jam 10.30 WIB berhasil dipadamkan," kata dia.
Pedagang Panik
Mengetahui adanya kebakaran di salah satu toko di Pasar Blauran di Jalan Kranggan Surabaya, para pedagang lainnya di dekat lokasi sempat beberes untuk menyelamatkan barang dagangannya.
Leti (57), salah satu pemilik toko di area pasar Blauran Surabaya, menjelaskan, para pedagang di lokasi, sempat beramai-ramai menyelamatkan barang dagangannya, setelah mengetahui kepulan asap di salah satu toko.
Baca Juga:Kebakaran Toko Pasar Blauran Tewaskan 5 Orang, Begini Kata Wali Kota Risma
"Toko saya di bawah, pedagang yang diatas beres-beres semua, jumlah pedagang yang di atas ratusan, itu sudah diberesin semua," ujarnya.
Saat ini, pasar Blauran dipastikan tutup. Terlebih lagi memang PLN sudah memadamkan aliran listrik di lokasi tersebut.
"Pasarnya ditutup karena listriknya mati, memang kan dari pihak Kepolisian masih belum buka, karena PLN juga lagi menyambungkan kabel-kabel yang putus," ujarnya.
Leti menjelaskan, bahwa pasar Blauran sendiri sudah buka sejak Pukul 06.30 WIB.
"Bukanya 06.30 sudah ada yang buka, dan ini tutup lagi, kan yang beli juga enggak ada," imbuhnya.
Pemilik toko 9 Jaya, toko sembako ini, mengaku jika mengenal salah satu korban, yang saat ini masih sekolah di SMA.