Wali Kota Risma Dinilai Tak Netral, Halalkan Segala Cara Menangkan Jagonya

"Bu Risma tidak netral dan menggunakan kekuasaannya agar Eri menang," kata Koordinator Surabaya Coruption Watch Indonesia (SCWI) Hari Cipto Wiyono.

Muhammad Taufiq
Selasa, 20 Oktober 2020 | 17:23 WIB
Wali Kota Risma Dinilai Tak Netral, Halalkan Segala Cara Menangkan Jagonya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memotivasi anak-anak rumah susun Panjaringan Sari, Kota Surabaya, Senin (31/8/2020) [ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya]

SuaraJatim.id - Koordinator Surabaya Coruption Watch Indonesia (SCWI) Hari Cipto Wiyono menegaskan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah sangat tidak netral sebagai kepala daerah.

Bahkan, dalam Pilwali kali ini, Hari Cipto menilai Risma cenderung menghalalkan segala cara untuk memenangkan Eri Cahyadi-Armuji dalam Pilwali Surabaya 2020.

"Bu Risma tidak netral dan menggunakan kekuasaannya agar Eri menang, dan juga menghalalkan semuanya untuk memenangkan Eri," ujarnya, kepada wartawan di Surabaya, Selasa (20/10/2020).

Hari mengungkapkan, Risma menggerakkan RT/RW untuk memenangkan Eri Cahyadi. Buktinya, para pengurus RW digelontor dana sebesar Rp 1 miliar dengan dalih program pembangunan dari Musrembang. Sayangnya, uang miliaran itu tidak jelas peruntukannya.

Baca Juga:Lima 'Tuhan' Ikut Coblosan Pilkada Jember, Semuanya Berjenis Kelamin Lelaki

"Di tempat saya dan tempat sekretaris saya di Keputih digelontor Rp 1 miliar, tapi peruntukannya untuk apa enggak jelas, tapi katanya itu program musrembang," katanya.

Hari sangat menyayangkan sikap Risma yang cenderung berpihak dan menghalalkan segala cara. Harusnya, meski memiliki jago dalam Pilwali Surabaya bisa bertarung secara demokratis.

SCWI, kata Hari, akan melakukan identifikasi dan pengumpulan bukti. Jika nanti ditemukan pelanggaran, makan SCWI akan melapor ke Kejati Jatim.

"Kejati harus independen meski sudah dikasih rumdis oleh Risma di Jalan Ngagel, ngak boleh ewu pakewuh," ucapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni menambahkan, Risma memang sudah tidak netral. Dari awal Risma sudah larut dalam kontestasi Pilwali Surabaya dan sangat berpihak.

Baca Juga:Siapa Penguasa Pemarah yang Disebut Ketua Golkar Surabaya Serang Jagonya?

"Dari awal berharap Bu Risma bersikap sebagai negarawan, tidak terlalu larut dalam kontestasi, tapi sudah berpihak dari awal. Sejak awal kami mengingatkan Bu Risma mau meninggalkan legacy apa," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini