PDIP Sebut Survei Tim Machfud Aneh, Klaim Awal Unggul 20%, Ternyata 17,6%

"Ini kan aneh, jadi pertanyaan besar publik, mengapa satu survei yang keluar beda," kata Imam Syafii.

Muhammad Taufiq
Selasa, 03 November 2020 | 20:18 WIB
PDIP Sebut Survei Tim Machfud Aneh, Klaim Awal Unggul 20%, Ternyata 17,6%
Machfud Arifin, (Suara.com/Achmad Ali).

SuaraJatim.id - Poltracking Indonesia mempublikasikan hasil survei dengan hasil pasangan Machfud-Mujiaman dengan 51,7 persen suara responden. Sementara pasangan Eri-Armuji 34,1 persen. Selisihnya 17,6 persen.

Sejumlah pengamat politik menyampaikan kritik terkait kesahihan hasil survei tersebut. PDI Perjuangan pun ikut memberikan tanggapan selaku partai pengusung Eri-Armuji (Er-Ji)

Kepala Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPC PDI Perjuangan Surabaya, Anas Karno merinci sejumlah hal yang patut dikritisi. Hal pertama yaitu berupa pernyataan Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud, Imam Syafi’i, Selasa (27/10/2020) lalu, yang mengutip hasil survei Poltracking yang menyebut pasangan MA-Mujiaman unggul 20 persen.

"Ini kan aneh, jadi pertanyaan besar publik, mengapa satu survei keluar dua hasil, yaitu 20 persen dan 17 persen. Ada inkonsistensi. Apakah bisa satu survei keluar dua hasil?" kata Anas, Selasa (3/11/2020).

Baca Juga:Reunian Harusnya Bahagia, Tapi Eri Cahyadi Malah Nangis, Ini Penyebabnya..

Kemudian Anas membandingkan perbedaan hasil survei Poltracking dengan Populi Center dan Pusdeham yang mempublikasikan hasil surveinya dengan hasil Eri-Armuji unggul dibanding Machfud-Mujiaman dengan kisaran 3-6,5 persen.

Hal lain yang dirasa aneh olehnya berupa popularitas Mujiaman yang disebut menyalip Armuji dalam survei Poltracking dengan angka 60,2 persen untuk Mujiaman dan 59,6 persen untuk Armuji. Anas menilai bahwa survei tersebut meragukan.

"Ini agak aneh untuk tingkat pengenalan atau popularitas. Pak Armuji ini anggota DPRD lima periode, dua periode jadi Ketua DPRD Surabaya, dan kini di DPRD Jatim mewakili dapil Surabaya yang Pemilu 2019 lalu meraup 136.000 suara," ucapnya.

"Misalnya Anda menyandingkan Slank dan saya, lalu ditanyakan ke publik luas, lebih terkenal mana?" ujarnya.

Meski survei tersebut memenangkan lawan, Anas menyebut tetap memaknai hasil survei Poltracking sebagai masukan.

Baca Juga:Sahabat Khofifah Dukung Machfud, Lalu Khofifah Sendiri Doyong ke Siapa?

"Kami tetap menjadikan hasil survei itu sebagai pendorong untuk terus bergerak masif di lapangan memenangkan Eri-Armuji untuk menjaga agar Surabaya ini tidak mundur lagi, menjaga agar jangan sampai berbagai program baik untuk warga selama ini dihentikan oleh pihak yang hanya ingin menguasai Surabaya untuk kepentingan pribadinya," ujarnya.

Kontributor : Arry Saputra

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini