Banjir dan Longsor, 5 Kecamatan di Trenggalek Berstatus Darurat Bencana

"Peningkatan status darurat bencana ini ditetapkan berdasarkan tingkat kerawanan bencana yang terjadi selama musim hujan ini," kata Joko.

Erick Tanjung
Minggu, 08 November 2020 | 21:40 WIB
Banjir dan Longsor, 5 Kecamatan di Trenggalek Berstatus Darurat Bencana
Jalan ambles akibat pergerakan tanah di Dongko, Trenggalek. (Ist)

SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menetapkan status darurat bencana di lima kecamatan setempat. Hal ini menyusul serangkaian peristiwa banjir dan tanah longsor yang berulangkali terjadi di daerah itu selama dua pekan terakhir.

"Peningkatan status darurat bencana ini ditetapkan berdasarkan tingkat kerawanan bencana yang terjadi selama musim hujan ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daearah (BPBD) Kabupaten Trenggalek Joko Rusianto di Trenggalek, Minggu (8/11/2020).

Lima kecamatan dimaksud adalah Watulimo, Munjungan, Panggul, Bendungan, dan Kecamatan Dongko.

Watulimo, Panggul dan Munjungan merupakan kecamatan di wilayah pesisir selatan Trenggalek yang kerap dilanda banjir juga longsor.

Baca Juga:Memasuki Musim Hujan, Pemkab Indramayu Antisipasi Banjir dan Longsor

Banjir biasanya terjadi di daerah datar dekat pantai yang menjadi jalur muara sungai. Sementara di wilayah pedalaman yang memiliki topografi bergunung/berbukit longsor sporadis terjadi sehingga mengenai fasik jalan, jembatan hingga pemukiman penduduk.

Sedangkan di Kecamatan Dongko dan Bendungan merupakan daerah ketinggian yang lebih sering terjadi bencana longsor.

"Sepekan terakhir di Trenggalek terdapat puluhan titik longsor, dan banyak fasilitas umum yang terdampak. Banjir juga terjadi, terutama di Munjungan beberapa hari lalu," ujarnya.

Banyaknya fasum yang terdampak mendorong Pemkab Trenggalek mengajukan dukungan anggaran perbaikan ke Pemprov Jatim.

"Penanganan bencana sementara bisa langsung menggunakan dana dari Biaya Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Trenggalek. Yang kami ajukan ke provinsi, tempat umum seperti masjid, musala, dan sekolahan. Itu yang kami prioritaskan," tuturnya.

Baca Juga:Tangan Bocah Aril Diikat, Kepala Dikepruk Balok Lalu Ditenggelamkan

Pjs Bupati Trenggalek Benny Sampirwanto mengatakan, opsi mengajukan bantuan penanganan bencana ke pemprov mempertimbangkan dari skala bencana.

"Sepekan terakhir Trenggalek terdapat puluhan titik longsor, dan banyak fasilitas umum yang terdampak," katanya.

Kalau dampak bencana besar, dan kami sulit merehabilitasi, termasuk dalam keuangan.

"Kami memohon ke Pemprov agar berkenan membantu penanganannya. Hingga saat ini hujan terus menguyur wilayah Trenggalek, dan setiap turun hujan dilihat sepekan ini terus ada bencana baik kecil maupun sedang," pungkasnya. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini