Sejak saat itu, FPI lantas mulai diperhitungkan, dianggap sebagai salah satu mesin pendorong bagi sebuah kelompok politik. Benar saja, Anies yang digadang berada di posisi ketiga ketika itu, di bawah Ahok dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) justru terus melesat naik menjadi nomor 1 di DKI.
"Kelompok ini kemudian dikhawatirkan terus membesar dalam politik Indonesia, terutama dalam politik 2024 mendatang," katanya.
Maka itu, kata Refly jika Front Persatuan Islam mau besar seperti dahulu, dan bisa diterima, dia dianggap perlu memainkan peran elegan, baik dalam sikap dan segalanya.
"Lebih intelek, lebih soft dari sebelumnya, tidak seperti FPI saat masih kecil, masih nakal. Sebab FPI sekarang sudah di level tingkat nasional, dan mampu kumpulkan tokoh kritis," kata dia.
Baca Juga:FPI Ubah Nama Lagi dari Front Persatuan Islam Jadi Front Pemersatu Islam