Putra Djoko Widodo Pernah Positif Covid, Dirawat 9 Hari di Surabaya

"Saya menjalani isolasi mandiri selama tiga hari di rumah. Kemudian dirawat di rumah sakit. Setelah itu menjalani isolasi mandiri lagi di rumah."

Muhammad Taufiq
Senin, 18 Januari 2021 | 10:49 WIB
Putra Djoko Widodo Pernah Positif Covid, Dirawat 9 Hari di Surabaya
Survivor Covid-19 dari Surabaya bernama Adam [Foto: nyedulur.com]

SuaraJatim.id - Ada banyak cerita para survivor Covid-19 di Surabaya. Di tengah pandemi, mereka berupaya sembuh dari virus mematikan asal Wuhan China ini. Salah satunya Adam (16), warga Karangmenjangan, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Kurang lebih selama sembilan hari putra Djoko Widodo itu menjalani isolasi mandiri. Perinciannya di rumah selama tiga hari kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya selama enam hari.

Peristiwa ini terjadi tepat saat perayaan Natal pada Desember 2020. Namun demikian, Adam bisa dibilang tidak terlalu lama menjalani perawatan Covid ini sebab kondisi fisiknya sehat dan umur juga masih muda.

"Saya menjalani isolasi mandiri selama tiga hari di rumah. Kemudian dirawat di rumah sakit. Setelah itu menjalani isolasi mandiri lagi di rumah," kata Adam, dikutip dari nyedulur.com.

Baca Juga:Ngeyel! Pesta Pernikahan Warga Ngawi Ini Dibubarkan Paksa Polisi

Dia menambahkan jika isolasi mandiri kedua cukup lama. Masalahnya dia juga disarankan istirahat beberapa hari setelah menjalani isolasi mandiri.

Adam adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dia bersama neneknya juga menjalani perawatan akibat terpapar virus corona akhir Tahun 2020.

Namun dengan asupan makanan yang tepat, menjaga pola hidup sehat dan menjaga fisik agar tidak lelah dan stres,  Adam dan neneknya kini dinyatakan negatif dan sehat. Keduanya kini dalam proses recovery.

Cerita survivor lainnya datang dari motivator Tung Desem Waringin. Menurut dia, mental yang positif dan perasaan bahagia dapat membantu seseorang lebih cepat sembuh dari sakit akibat Covid-19.

Tung Desem bercerita bahwa dirinya sempat mengalami kondisi kritis pada 1 April 2020. Ia pun sempat merasa putus asa, nyawanya tak akan selamat. Tung bahkan sampai menyampaikan pesan terakhir kepada istri tercinta.

Baca Juga:Selama Sepekan PN Surabaya Dilockdown, Pegawainya Banyak Terpapar Covid-19

"Saya survivor covid-19, nggak bisa benapas, kalau dari rongsen paru-patu sudah putih semua itu. Kemudian menggigil, dingin sekali bahkan sudah kasih pesan terakhir ke istri saya," kata Tung dalam siaran langsung dikanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (10/5/2020).

Namun pada hari yang sama, di luar dugaan Tung Desem juga ternyata mendapatkan kesembuhan.

Saat pengecekan darah, dokter menyatakan kandungan oksigen dalam tubuhnya normal. Hal itu didapatkan setelah rajin melakukan latihan pernapasan dan minum banyak air.

"Saya melakukan pernapasan binhos. Kalau kena covid, paru-paru nggak bisa nyedot oksigen, dengan pernapasan binhos oksigen saya tinggi. Kemudian saya minum air yang cukup. Pada saat diinfus saya awalnya nggak minum air, karena saya nggak punya pengalaman diinfus lama," tuturnya.

Menurut Tung Desem, sembuh dari penyakit juga perlu diawali dengan mental yang kuat. Agar merasa bahagia selama di rumah sakit, ia sering mengajak dokter yang merawatnya untuk menari dan bernyanyi juga menghindari perkembangan berita mengenai Covid-19 di Indonesia.

"Pada saat di rumah sakit saya ajak dokter menari dan bernyanyi. Menata hati, saya menghindari berita negatif, saya menghentikan informasi di whatsapp grup. Jadi ketawa, ceria, fokus gembira dan itu membuat sehat cepat dan tidur nyenyak," ungkapnya panjang lebar.

Pada keaempatan yang sama, Ahli Psikolog Politik Prof. Hamdi Muluk membenarkan bahwa mental bisa mempengaruhi sistem imunitas dalam tubuh. Imun yang sehat, kata Hamdi, bisa membantu tubuh menghadapi virus corona Covid-19 yang bersarang.

"Tetapi kalau batin resah terus, stres, depresi, kondisi fisik bisa memburuk. Maka itu semua mempengaruhi kesejateraan psikologi," kata Hamdi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini