SuaraJatim.id - Ribut-ribut soal sumber suara dentuman di wilayah Malang Raya; Kabupaten/Kota Malang dan Kota Batu, Kepolisian Malang memastikan tidak ada latihan perang di wilayah hukumnya.
Hal ini ditegaskan Kepala Polisi Resor Malang AKBP Hendri Umar. Menurut dia, polisi sudah memastikan ke pihak-pihak yang memiliki bahan peledak apakah ada semacam uji coba atau latihan. Hasilnya ternyata tidak ada.
"Kita sudah pastikan kepada beberapa pihak yang memiliki bahan-bahan peledak seperti Pindad dan satuan TNI yang ada di Kabupaten Malang. Dimana saat itu tidak ada latihan atau pun kegiatan-kegiatan yang menggunakan bahan peledak, atau pun bahan-bahan yang bisa mengeluarkan dentuman yang lebih besar," ungkap Hendri Umar, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (3/2/2021).
Menurut Hendri, dirinya terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini BPBD Kabupaten Malang, BMKG, bahkan Kota Malang untuk memastikan dentuman apa yang terjadi pada tadi malam.
Baca Juga:Wali Kota Malang Sutiaji Imbau Warga Tak Cemas Suara Dentuman
"Saya terus berkoordinasi tentang suara dentuman misterius itu, sampai saat ini masih belum ditemukan penyebabnya, saya berharap bagi masyarakat yang mengetahui bisa menginformasikan ke Kepolisian dan BPBD untuk memastikan mengidentifikasi penyebab dentuman yang suaranya hingga Surabaya," katanya.
Sebelumnya, suara dentuman misterius di Malang Raya yang terdengar pertama kali pada Selasa (02/02/2021) sekitar pukul 23.40 WIB. Dentuman ini menghebohkan masyarakat setempat.
Dentuman tidak hanya sekali, namun berulang kali. Dentuman bahkan terdengar hingga Rabu (03/02/2021) dini hari. Suara yang terdengar beberapa kali itu, sempat menggetarkan sebagian kaca rumah warga.
Sampai saat ini, misteri dentuman di Malang itu masih ramai di media massa. Beberapa warganet mengaikan dentuman ini dengan letusan Gunung Raung.
Namun kabar itu segera dibantah Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Raung. PVMBG memastikan suara dentuman bukan berasal dari Gunung Raung.
Baca Juga:Warga Kota Malang Diminta Jangan Terlalu Cemaskan Suara Dentuman
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Staklim Malang memberi penjelasan lewat akun Twitternya @BMKGkarangploso
Penjelasan terkait sumber dentuman ini dicuitkan oleh peneliti BMKG dengan akun Twitter @DaryonoBMKG. Ia menjelaskan kalau sumber dentuman yang menghebohka masyarakat itu banyak.
"Sumber suara dentuman itu bnyk, bs shockwave meteorit, shockwave gn api, shockwave pesawat supersonik, bhn peledak, longsoran tanah skala luas, gempa sgt dangkal, dan thunderstorm. Smua itu bs mjd penyebab, masy jgn panik apalagi kaitkan dgn hal2 supranatural."
Dalam unggahannya itu, Daryono juga mengunggah catatan sensor BMKG yang menyebutkan tidak ada catatan anomali seismik.
"Untuk teman-teman di Malang yang melaporkan pada pukul 00.50 WIB – 1.18 WIB dan pukul 03.00 WIB – 03.22 WIB mendengar suara dentuman misterius, ini catatan sensor BMKG di Pandaan (MLJI) tidak mencatat anomali seismik."