Hujan-hujanan, Bocah 3 Tahun Hilang Diduga Terseret Arus Parit di Blitar

Bocah itu menghilang setelah sebelumnya mandi hujan bersama kakaknya di depan rumah teman ayahnya di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.

Muhammad Taufiq
Kamis, 04 Februari 2021 | 14:15 WIB
Hujan-hujanan, Bocah 3 Tahun Hilang Diduga Terseret Arus Parit di Blitar
Proses pencarian bocah 3 tahu yang hilang di Blitar saat hujan [suara.com/Farian]

SuaraJatim.id - Hujan deres di wilayah Kabupaten Blitar pada Rabu (3/2/2021) kemarin menyebabkan seorang bocah meninggal dunia. Muhammad Muharrom musaidi Al Saif (3) asal Desa Manyar, Kecamatan Sidorukun, Kabupaten Gresik hilang.

Bocah itu menghilang setelah sebelumnya mandi hujan bersama kakaknya di depan rumah teman ayahnya di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.

"Ayah korban Kasturi dan Enik Kholifatur Rohman main ke rumah teman lamanya di Semen, Gandusari. Karena hujan, akhirnya berteduh dulu," kata Kasubag Humas Polres Blitar, AKP Imam Subechi, Rabu (4/2/2021).

Ketika itu, korban dan kakaknya mandi hujan dan bermain di parit depan rumah. Selang berapa lama, si Kakak masuk rumah dan ingin mandi.

Baca Juga:Berkunjung ke Blitar? Kamu Bisa Mampir ke 5 Destinasi Wisata Gratis Ini

Beberapa saat kemudian, si Kakak keluar untuk memanggil adiknya. Namun, korban rupanya sudah tidak ada.

Orang tua korban dan warga sekitar kemudian melakukan pencarian menuju aliran parit. Karena tak kunjung ditemukan, warga kemudian melapor ke polisi.

Polisi dan aparat desa setempat dibantu warga kemudian mencari korban. Kondisi hujan yang deras, membuat proses pencarian dihentikan sementara pukul 21.00 WIB.

Selain cuaca buruk, minimnya lampu penerangan membuat proses pencarian terhambat.

"Arus air mengalir dari arah utara mengarah ke selatan irigasi dan menyambung ke Sungai Parang dengan lebar sungai 5 meter, kedalaman 2 meter lalu menyambung ke Sungai Lekso yang menghubung ke Kecamatan Wlingi," ujar Subechi.

Baca Juga:Satu Warga Blitar Tertimpa Beton Saat Rumahnya Diterjang Puting Beliung

Pagi ini, proses pencarian korban dilanjutkan. Kabarnya, tim Basarnas Pos SAR Trenggalek juga datang ke lokasi untuk melakukan pencarian terhadap korban.

Subechi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati pada musim hujan. Intensitas hujan yang tinggi juga dapat memicu terjadinya bencana alam.

Bila mengizinkan anak-anak mandi hujan, para orang tua diminta untuk mengawasinya. Ini agar hal serupa tidak terulang kembali.

Kontributor : Farian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini