50 Demonstran Tewas, Militer Myanmar Bunuh Orang Seperti Bunuh Ayam

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat, sampai saat ini sebanyak 50 orang tewas dibunuh oleh pasukan keamanan di berbagai kota di Myanmar.

Muhammad Taufiq
Selasa, 09 Maret 2021 | 10:39 WIB
50 Demonstran Tewas, Militer Myanmar Bunuh Orang Seperti Bunuh Ayam
Polisi memukuli seorang pengunjuk rasa ketika mereka membubarkan demonstrasi di Kotapraja Tharkata di pinggiran Yangon, Myanmar, Sabtu (6/3). [STR / AFP]

SuaraJatim.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat, sampai saat ini sebanyak 50 orang tewas dibunuh oleh pasukan keamanan di berbagai kota di Myanmar untuk memadamkan gelombang demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri.

Demontrasi besar-besaran di Myanmar ini terjadi sejak militer melakukan kudeta dengan menggulingkan dan menahan Suu Kyi pada 1 Februari 2021.

"Mereka membunuh orang seperti membunuh burung dan ayam," kata seorang pemimpin demonstrasi kepada kerumunan di Dawei, sebuah kota di selatan Myanmar, dikutip dari Reuters, Selasa (09/03/2021).

"Apa yang akan kita lakukan jika kita tidak memberontak melawan mereka? Kita harus memberontak."

Baca Juga:Makam Angel, Demonstran Berkaus 'Everything Will Be OK' Digali Aparat

Peristiwa terbaru, Khin Maung Latt, seorang pejabat dari partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi, tewas dalam tahanan polisi, Minggu (07/03/2021). Ia merupakan pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Reuters melihat foto tubuhnya dengan kain berlumuran darah di sekitar kepalanya.

Sithu Maung, seorang anggota parlemen yang dibubarkan, mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook bahwa Khin Maung Latt adalah manajer kampanyenya dan ditangkap pada Sabtu malam di distrik Pabedan di Yangon.

Polisi menolak berkomentar tentang berita ini. Sementara itu, hingga peristiwa itu terjadi gelombang demonstrasi besar-besaran masih terus terjadi.

Pasukan keamanan Myanmar menindak banyak pengunjuk rasa di seluruh negeri pada Minggu dengan menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah pengunjuk rasa di Yangon dan di Kota Lashio di wilayah Shan utara.

Seorang saksi mata mengatakan polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan protes di kota kuil bersejarah Bagan, dan beberapa penduduk mengatakan di media sosial bahwa peluru tajam juga digunakan.

Baca Juga:2 Anggota Partai Suu Kyi Tewas di Penjara, Diduga Disiksa

Video yang diunggah oleh grup media Myanmar Now menunjukkan tentara memukuli pria di Yangon, di mana sedikitnya tiga protes diadakan meskipun ada penggerebekan semalam oleh pasukan keamanan terhadap para pemimpin kampanye dan aktivis oposisi.

Penduduk Yangon melihat tentara dan polisi pindah ke beberapa distrik dalam semalam sambil melepaskan tembakan. Mereka menangkap sedikitnya tiga orang di Kotapraja Kyauktada, kata penduduk di sana.

Para warga ini tidak tahu alasan penangkapan tersebut. Reuters tidak dapat menghubungi polisi untuk dimintai komentar. Seorang juru bicara junta juga tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Surat kabar Global New Light Of Myanmar yang dikelola negara mengutip pernyataan polisi yang mengatakan pasukan keamanan menangani protes sesuai dengan hukum.

Dikatakan pasukan menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan kerusuhan dan protes yang memblokir jalan umum. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini