Profesor Ini Ungkap Dampak Polusi Udara Bisa Sebabkan Ukuran Penis Mengecil

Polusi udara memang menjadi problem serius kota-kota besar di dunia. Padahal, polusi ini menyebabkan persoalan serius pula bagi kesehatan.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 26 Maret 2021 | 06:31 WIB
Profesor Ini Ungkap Dampak Polusi Udara Bisa Sebabkan Ukuran Penis Mengecil
Ilustrasi penis kecil (Shutterstock).

SuaraJatim.id - Polusi udara memang menjadi problem serius kota-kota besar di dunia. Padahal, polusi ini menyebabkan persoalan serius pula bagi kesehatan tubuh manusia dan banyak hal lainnya.

Ada sebuah klaim mengejutkan datang dari seorang ilmuan lingkungan dari Fakultas Kedokteran Ichhn di Gunung Sinai, New York City. Ternyata salah satu dampak serius polusi bisa menyebabkan ukuran penis mengecil.

Menurut dia, bahan kimia ftalat yang sering digunakan untuk membuat plastik lebih menekan tingkat kesuburan dan menyebabkan malformasi genital.

Ilmuan ini bernama Shanna Swan. Profesor kedokteran lingkungan dan kesehatan masyarakat itu mengaku telah mendata risiko masalah kesehatan dari polusi udara melalui bukunya "Count Down".

Baca Juga:Polusi Udara Bisa Sebabkan Ukuran Penis Kecil, Ini Klaim Ilmuwan!

Ia berpendapat bahwa saat ini lebih banyak bayi yang dilahirkan dengan penis berukuran kecil. Demikian dikutip dari suara.com, jejaring media SuaraJatim.id.

Penelitian Swan ini melibatkan tikus dan menemukan bahwa janin tikus yang terpapar bahan kimia tersebut lebih mungkin memiliki ukuran alat kelamin yang kecil.

Kemudian dilansir dari Fox News, Swan menemukan bahwa janin laki-laki yang terpapar ftalat mengakibatkan penurunan jarak anogenital, yakni kondisi yang terkait dengan ukuran panjang penis.

Temuan lain yang dikutip dalam buku Swan, termasuk klaim bahwa tingkat sperma di antara pria yang sering terpapar polusi menurun lebih dari 50 persen. Temuan ini berdasarkan ratusan penelitian yang melibatkan hampir 45 ribu pria sehat.

Klaim tersebut tidak terlalu mengejutkan. Karena, ilmuwan sebelumnya menyatakan paparan bahan kimia tersebut bisa membahayakan kesuburan, kesehatan bayi, mengganggu perkembangan hormon dan merusak materi genetik dalam sperma.

Baca Juga:Polusi Bisa Bikin Penis Menyusut, Turunkan Jumlah Sperma dan Libido

Ftalat telah dilarang di banyak mainan anak-anak karena risiko kesehatannya. Bahan kimia ini juga biasa ditemukan di peralatan manufaktur dan memiliki pijakan yang kuat dalam rantai pasokan di luar industri makanan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mengatakan ftalat bisa ditemukan dalam produk personal hygiene, makeup, kemasan plastik dan banyak lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini