SuaraJatim.id - Pakar kapal selam dan kelautan dari Institut Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Wisnu Wardhana, menilai secara teori 53 awak KRI Nanggala 402 tak mungkin selamat.
Wisnu menjelaskan, ditemukannya kepingan dari badan kapal selam dengan 53 awak itu merupakan pertanda kalau pertahanan maksimal kapal terhadap tekanan kedalaman air sudah melewati batas.
Secara hitung-hitungan, badan kapal selam itu mampu menahan tekanan maksimal 20 bar atau di kedalaman 200 meter. Namun kini kapal sudah berada di kedalaman 800 meter, artinya tekanannya kini 4 kali lipat atau 80 bar.
Alhasil, Ia melanjutkan, kapal selam ini ibarat seperti dikompres, ditekan dengan kekuatan 4 kali dari batas kemampuan maksimalnya. Di sisi lain, kapal ini tergolong tidak muda, yang didesain oleh Jerman 44 tahun lalu.
Baca Juga:Pemuda Tulis Komentar Cabul soal KRI Nanggala, Publik Murka: Kurang Ajar!!!
"Kalau saya melihat secara teknis, kapal tadi dengan kemampuan 200 meter, kemudian dipaksa hidup dan dipaksa mampu mengatasi hidrostatis, perhitungan saya enggak mungkin (selamat). Pasti karena presure hull, struktur dalam kapal selam yang kedap itu akan pecah, retak dan seterusnya," katanya, dikutip dari hops.id, jejaring suara.com, Minggu (25/04/2021).
"Bahwa mesin mati, karena diterjang air tekanan setingi itu, mesin, komunikasi, tumpahan minyak, dan barang kru terlepas ke udara, itu karena pressure hullnya keluar, terlepas, menyembul di permukaan," katanya.
Sebelumnya, keberadaan KRI Nanggala 402 berada di kedalaman 800 meter sudah terlihat. Hal itu disampaikan TNI AL usai menemukan ceceran barang milik kapal selam besutan Jerman yang membawa 53 awak itu.
Dalam keterangan kepada media, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, pada Sabtu 24 April 2021 mengatakan kepingan dan bagian yang diyakini komponen kapal selam itu terangkat ke luar.
Adapun keretakan diduga berasal dari peluncur torpedo. Barang-barang yang ditemukan antara lain, botol oranye berisi grease pelumasan naik-turunnya periskop kapal selam. Kemudian alas yang biasanya dipakai ABK untuk salat.
Baca Juga:Miris! Demi Konten, Pria Ini Joget di TikTok Saat KRI Nanggala Tenggelam
Posisi Nyempil di Palung Bali
- 1
- 2