Suplai Beras Jatim akan Terserap ke DKI, Khofifah Berterimakasih ke Anies

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap suplai beras yang dilakukan Kabupaten Ngawi kepada Provinsi DKI Jakarta akan semakin memudahkan akses yang lebih luas.

Chandra Iswinarno
Minggu, 25 April 2021 | 21:01 WIB
Suplai Beras Jatim akan Terserap ke DKI, Khofifah Berterimakasih ke Anies
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau gudang beras di Kabupaten Ngawi usai penandatanganan MoU bersama antara Pemkab Ngawi dengan PT Food Station Tjipinang Jaya dalam rangka pemenuhan kebutuhan stok beras DKI Jakarta, Minggu (25/4/2021).

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap suplai beras yang dilakukan Kabupaten Ngawi kepada Provinsi DKI Jakarta, melalui PT Food Station Tjipinang Jaya akan semakin memudahkan akses yang lebih luas di Provinsi DKI Jakarta.

Dia berharap, kerja sama yang dilakukan antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Ngawi bisa diperluas ke daerah lain.

"Kami berharap kerja sama ini semakin memperluas akses pasar beras Provinsi Jatim di Provinsi DKI Jakarta. Karena surplus beras di Jatim mencapai 3,5 juta ton per tahun," kata Gubernur Khofifah saat menyaksikan Penandatangan Nota Kesepakatan antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Ngawi di Dusun Alas Pecah, Desa Geneng Kab. Ngawi, Minggu (25/4/2021) pagi.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, selain memasok kebutuhan beras, Kabupaten Ngawi bersama PT Food Station Tjipinang Jaya kembali melebarkan sayap, yakni kembali menjalin kerja sama dengan Gapoktan Sido Rukun, Kabupaten Ngawi.

Baca Juga:Anies Sowan ke Kiai di Ponpes Gontor, Ada Agenda Apa?

Khofifah menjelaskan, skema kolaborasi tersebut, yakni Pemkab Ngawi dan Gapoktan Tani Sido Rukun berperan menyiapkan pengadaan lahan dan petaninya.

Sementara Pemprov DKI melalui PT Food Station Tjipinang Jaya melakukan beragam pendampingan kepada petani dan off taker produk pertanian.

"Jadi, beras dan padi yang diproduksi seluruh gapoktan petani bisa bertemu market (pasar) yang luas. Ini menjadi bagian yang sangat penting sehingga petani makin berkepastian saat panen tiba," ujarnya.

"Ada gabah kering panen (gkp), gabah kering giling (gkg) lalu beras pecah kulit (pk), kemudian beras premium. Ini varian produk yang sangat solutif untuk bisa menjadi akses pasar bagi para petani melalui gapoktan-gapoktan yang ada," imbuhnya.

Dengan kerjasama tersebut, gubernur perempuan pertama Jatim tersebut berharap, nantinya akan terbangun proses saling melengkapi dan menguntungkan kedua wilayah.

Baca Juga:Satu Bulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Melawan Covid-19

"Ada profit bagi petani dan peternak di Jatim. Karena selain beras, Jatim juga surplus daging ayam dan telur. Begitu pula upaya membangun ketahanan pangan di DKI Jakarta akan terjaga," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini