SuaraJatim.id - Takmir Masjid Ibrahim di Kawasan Gubeng Klingsingan, Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi sorotan lantaran omong ngegas saat diingatkan soal protokol kesehatan oleh polisi.
Ceritanya, polisi Surabaya ke masjid itu lantaran diduga aktivitas di sana melanggar protokol kesehatan, Jumat (07/05/2021) siang. Banyak jamaah di masjid tersebut tidak memakai masker.
Usai salat Jumat, Kapolsek Gubeng AKP Akay Fahli--yang kebetulan ikut salat di sana, menemeui langsung takmir masjid dan mengingatkan agar takmir patuh pada protokol kesehatan.
Si Kapolsek malah disemprot dan diceramahi balik oleh takmir masjid. Akay Fahli bertanya tentang protokol kesehatan yang diterapkan pengurus masjid saat menggelar Salat Jumat. Ia sekaligus melakukan sosialisasi dan pemberitahuan agar taat protokol kesehatan.
Baca Juga:Diingatkan Prokes, Takmir Masjid Ini Ngegas Ceramahi Balik Polisi Surabaya
"Maaf saya mau tanya terkait prokes yang diterapkan di sini. Saya lihat kok tidak ada prokes di sini," kata Fahli saat menemui Shoinuddin Umar, penasihat takmir masjid di sebuah ruangan, Jumat (7/5/2021).
Tanpa babibu, penasihat takmir masjid tersebut langsung membantah hal tersebut. "Prokes yang mana pak polisi? Di sini kita pro ketuhanan yang maha Esa, ketakwaan kepada Allah," ujarnya dalam ruangannya.
"Jangan berlebihan menjaga imun malah lepas dari iman," katanya menegaskan.
"Kalau bapak polisi mau, sekali kali salat lah di Ampel. Mereka para jamaah yakin bahwa Allah yang melindungi mereka, bukan masker atau prokes," kata Umar.
Umar melanjutkan, pihaknya tidak menyuruh jamaah untuk datang ke Masjid Ibrahim. "Semua yang melakukan salat di sini dari keinginannya sendiri, bukan perintah dari kami," ujarnya.
Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Surabaya, Ramadhan ke-26, Sabtu 08 Mei 2021
Meski begitu, ia mengungkapkan sempat terjadi perselisihan dengan warga sekitar. Bahkan, mereka sempat menggelar aksi protes.
"Sebelumnya memang ada sejumlah warga di kawasan sini yang melakukan aksi di masjid ini karena salah paham. Diduga karena adanya masjid di sekitar sini yang jaraknya nyaris berdekatan," papar dia.
Mungkin, lanjutnya, ada oknum yang membuat resah jamaah masjid. "Kuatir salat Jumat gagal karena adanya warga yang melakukan aksi, sehingga ada sejumlah petugas gabungan mengawal jalannya salat Jumat di Masjid Ibrahim," kata Umar.
Saat dikonfirmasi, AKP Akay Fahli mengaku pihaknya mendatangi Masjid Ibrahim karena mendapat informasi di masjid itu tidak ada prokes. Ia juga ikut salat Jumat di masjid tersebut.
"Pertama kali melaksanakan salat Jumat, di masjid tidak ada prokes, pengukur suhu tidak ada, tanda di tekel hanya separo saja. Terus waktu salat (jamaah) berdempetan. Itu musala bukan masjid," kata Kapolsek.