SuaraJatim.id - Data terbaru diungkap Kementerian Kesehatan Palestina setelah gencatan senjata perang antara Israel vs Kelompok Hammas Palestina pada Jumat 21 Mei 2021.
Selama 11 hari perang berkecamuk di antara keduanya, sedikitnya 248 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak dan 39 perempuan, dengan 1.948 orang lainnya mengalami cedera dalam serangan Israel terhadap Jalur Gaza.
Data tersebut diungkapkan Kementerian Kesehatan Palestina. Sementara itu Otoritas Kesehatan di Tepi Barat secara terpisah mengonfirmasi 31 korban tewas di Tepi Barat sejak bulan lalu, dengan total 279 korban tewas di seluruh wilayah Palestina.
Sementara itu, dari pihak Israel tercatat 12 korban tewas akibat serangan roket Hammas Palestina dari Jalur Gaza.
Baca Juga:Taqy Malik - Atta Halilintar Galang Donasi untuk Palestina, Terkumpul 7 M
Sementara itu, setelah gencatan senjata bersih-bersih mulai di lakukan di Palestina. Kepolisian Gaza mengamankan hampir 300 peluru dan rudal yang gagal meledak yang ditembakkan oleh Israel.
Kepala Kepolisian Mahmoud Salah saat konferensi pers di Gaza pada Sabtu menyebutkan bahwa tim penjinak bom masih menetralkan senjata lainnya yang tidak meledak meski kemampuan teknik mereka terbatas.
Konferensi pers digelar di atas puing-puing markas polisi yang hancur akibat serangan udara Israel.
"Pendudukan Israel berupaya merancukan populasi sipil kami dengan menggempur markas polisi..., namun polisi tak henti-henti berpartisipasi dalam melawan pendudukan," kata Salah.
Lanjutnya, "Pendudukan gagal total dalam mengacaukan keamanan kami dan mengancam front internal kami, dan aparat polisi tetap tangguh di posisi mereka untuk secara efektif melayani rakyat."
Baca Juga:Rudal Tentara Israel Gagal Meledak Setelah Ditembakkan ke Gaza
Salah mengatakan bahwa polisi akan terus melayani dan melindungi rakyat Gaza meski markas kepolisian hancur. ANTARA