SuaraJatim.id - Agama Islam masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-11 dan dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India. Sejak saat itulah mulai berkembang agama terbesar di Indonesia ini.
Salah satu bukti berkembangnya agama Islam adalah dengan banyaknya jumlah masjid yang tersebar di Indonesia.
Masjid-masjid tersebut bahkan saat ini ada yang menjadi destinasi wisata. Tak hanya kental dengan sejarahnya, tetapi juga karena bangunannya yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya berlokasi di Jawa Timur.
Berikut ulasan beberapa masjid yang bersejarah dan terbilang unik di Jawa Timur.
Baca Juga:Penganiaya Pemosting Lomba Burung Gresik Diamankan, Pelakunya Ada Pasangan Suami Istri
Masjid Ampel (Surabaya)
Masjid Ampel merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Surabaya. Masjid ini berada di Jalan Petukangan I, kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Jawa Timur. Sesuai namanya, masjid ini didirikan oleh Raden Rahmat atau yang lebih dikenal dengan Sunan Ampel.
![Masjid Ampel Surabaya [Tangkapan layar Instagram Masjid Ampel Surabaya]](https://media.suara.com/pictures/480x260/2021/07/24/19476-masjid-ampel-surabaya.jpg)
Masjid ini didirikan pada 1421 yang artinya Masjid Ampel sudah berusia hampir 600 tahun. Gaya arsitektur masjid ini memadukan nuansa Jawa Kuno dan Arab Islami. Masjid ini juga memadukan akulturasi budaya lokal dan Hindu Budha pada bangunannya. Kawasan Ampel merupakan kawasan yang mayoritas penduduknya bertenis Arab.
Di sebelah barat Masjid Ampel terdapat makam Sunan Ampel. Masjid ini menjadi tujuan wisata religi bagi masyarakat dari berbagai daerah.
Masjid Tiban (Malang)
Baca Juga:Pedagang Kawasan Wisata Religi Ampel Kibarkan Bendera Putih: Sudah Menyerah
Masjid Tiban juga dikenal sebagai Masjid Turen. Masjid ini terletak di area pondok pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri’asali Fadlaailir Rahmah di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Arsitektur masjid ini kental dengan nuansa khas Timur Tengah. Ada menara-menara yang menjulang tinggi serta kubah dengan beragam warna.
![Masjid Tiban Malang [Tangkapan layar Instagram Masjid Tiban Malang]](https://media.suara.com/pictures/480x260/2021/07/24/36685-masjid-tiban-malang.jpg)
Lorong-lorong Masjid Tiban juga sangat unik. Masing-masing menyajikan pemandangan sendiri. Ada Lorong yang diisi dengan akuarium dengan beragam jenis ikan. Ada lorong yang mirip seperti gua dengan stalaktit dan stalakmit di bagian atapnya.
Selain sangat luas, masjid ini juga tergolong tinggi. Saat berkunjung ke sana, Anda bisa melihat pemandangan alam di sekitar Turen dari ketinggian masjid.
Masjid ini juga terkenal akan mitosnya. Yani pembangunan masjid yang terkenal dengan bantuan jin. Padahal, pembangunan Ponpes Bi Ba'a Fadlrah melalui proses yang panjang. Dan tidak tiba-tiba berdiri sendiri dalam semalam seperti isu yang beredar.
Masjid Cheng Ho (Surabaya)
Masjid yang berada di Surabaya ini menawarkan suasana masjid bernuansa Tionghoa. Masjid ini berarsitektur mirip dengan kelenteng lengkap dengan warna merah pada bagunan luarnya.
Warna merah yang mendominasi warna masjid, menyimbolkan kebahagiaan. Sementara warna kuning di beberapa bagiannya mempunyai makna suatu kedamaian. Bangunan masjid Cheng Ho memiliki makna tersendiri di tiap bentuknya.
![Masjid Cheng Ho Surabaya [Tangkapan layar Instagram Masjid Cheng Ho]](https://media.suara.com/pictures/480x260/2021/07/24/52486-masjid-cheng-ho-surabaya.jpg)
Misalnya, masjid ini berukuran 11x11 meter diambil dari ukuran Ka'bah saat pertama kali dibangun Ibrahim. Sementara atap masjid ini dibentuk persegi delapan menyerupai sarang laba-laba.
Angka delapan dianggap sebagai angka keberuntungan dalam budaya Tionghoa. Sementara sarang laba-laba dikenal sebagai penyelamat Nabi Muhammad SAW dari dari kejaran kaum Quraisy.
Di masjid ini pengunjung bisa menemukan detail-detail menarik lainnya. Masjid Cheng Ho berada di Jalan Gading No.2, Ketabang, Genteng, Surabaya. Lokasinya yang tak jauh dari Gedung Balaikota Surabaya menjadikan masjid ini sebagai wisata religi yang banyak dikunjungi.
Masjid Kemayoran (Surabaya)
Masjid Kemayoran merupakan masjid tertua di Surabaya setelah Masjid Ampel. Masjid Kemayoran memiliki sejumlah keunikan dan nilai sejarah.
Masjid Kemayoran dibangun pada 1772 oleh pemerintah Belanda. Masjid ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai ganti dari masjid yang dibongkar di alun-alun Surapringga (Surabaya) di area Tugu Pahlawan.
![Masjid Kemayoran Surabaya [Foto: KTLV]](https://media.suara.com/pictures/480x260/2021/07/24/20375-masjid-kemayoran-surabaya.jpg)
Masjid Kemayoran juga sudah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Masjid Kemayoran memiliki satu menara sebagai tempat untuk muadzin mengumandangkan adzan.
Masjid ini sempat beberapa kali mengalami perombakan sejak pertama kali didirikan. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Kemayoran juga digunakan sebagai tempat diskusi, pengajian, dan kegiatan sosial budaya lainnya.
Masjid Aschabul Kahfi (Tuban)
Masjid yang terletak di Jalan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur ini dibangun oleh KH. Shubhan.
Masjid ini disebut berada di perut bumi karena memang terletak di dalam sebuah gua. Gua yang sempat terbengkalai itu disulap menjadi tempat ibadah yang artistik.
![Masjid di dalam tanah Tuban Jawa Timur [Foto: Pemkab Tuban]](https://media.suara.com/pictures/480x260/2021/07/24/92904-masjid-di-dalam-tanah.jpg)
Awal pembangunan masjid ini di mulai dari sekitar tahun 2002. Dahulunya tempat itu merupakan Gua pembuangan sampah oleh masyarakat. Kemudian KH.Subhan membersihkanya dan membangun masjid yang kini dijadikan pondok pesantren juga.
Masjid ini seperti masjid-masjid lainnya yakni memiliki kubah dan gerbang lengkap dengan papan namanya. Untuk Arsitek masjid ini digagas oleh KH. Subhan dan beberapa Negara luar. Setidaknya ada 4 negara yang ikut dalam Arsitek masjid ini, salah satunya singapura.
Kontributor: Fisca Tanjung