SuaraJatim.id - Dukungan terhadap keluarga Kartika Damayanti (KD) yang dilabrak orang tua penyanyi dangdut Ayu Ting Ting beberapa waktu lalu, terus mengalir.
Setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kini giliran Partai Gerindra. H Budiono, yang merupakan Anggota DPRD Jatim Fraksi Gerindra menegaskan, kasus perseteruan yang saat ini terjadi antara pedangdut Ayu Ting Ting dan KD, lebih baik dihentikan.
Sebagai publik figur, kata dia, alangkah elok mudah memafkan daripada harus memperpanjang masalah kecil yang ujungnya akan makin memperkeruh keadaan di masa pandemi.
"Saya berharap tidak perlu diperpanjang. Lebih afdol (baik) saling memaafkan dan tidak perlu diperpanjang hingga menempuh jalur hukum. Ini hanya sebuah resiko seorang publik figur yang harus dipahami. Toh KD juga sudah meminta maaf atas kekhilafannya," kata Budiono pada Suarajatim.id, Kamis (5/8/2021) melalui sambungan telepon.
Baca Juga:Artis vs Politisi, Ayah Ayu Ting Ting Disemprot Dewi Tanjung: Jangan Takabur dan Jemawa!
Budiono melanjutkan, geraknya dukungan dari beberapa partai terutama yang mewakili daerahnya, yakni Bojonegoro Jawa Timur, hanyalah panggilan hati sebagai wakil rakyat. Tidak ada niatan apapun.
"Kalau memang bisa diselesaikan secara kekeluargaan, kenapa harus dibuat gaduh. Sekali lagi semua dalam kondisi sulit menghadapai pandemi Covid-19. Alangkah baiknya saling memaafkan," pintanya.
Anggota Dewan Komisi E tersebut juga berpesan pada keluarga KD khusunya. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali.
"Untuk warga Bojonegoro lainnya, juga jangan sampai melakukan hal yang sama seperti dilakukan KD. Cukup ini menjadi pelajaran," pungkasnya.
Aksi keluarga Ayu Ting Ting yang melabrak keluarga haters-nya, Kartika Damayanti (KD), di Desa Tondomulo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro berujung kecaman keras dari Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewi Tanjung.
Baca Juga:Nikita Mirzani Skak Anggota DPR yang Tegur Orangtua Ayu Ting Ting
Bahkan, dia mengecam tindakan keluarga pedangdut pelantun Alamat Palsu itu yang dinilai berlebihan sebagai publik figur.
“Dia bukan siapa-siapa kok, mau atur negara. Kalau Anda tidak mampu anak Anda atau keluarga di-bully, sebaiknya anak Anda jangan jadi artis, jangan masuk infotainment, tidak usah main media sosial," katanya pada Rabu (5/8/2021).
Sebelumnya diberitakan, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Jawa Timur tak akan tinggal diam dengan perlakuan yang dialami keluarga Kartika Damayanti (KD) yang dilabrak orang tua penyanyi dangdut Ayu Ting Ting beberapa waktu lalu.
Bahkan, jika Keluarga Ayu Ting Ting masih memperpanjang persoalan tersebut DPW PKB Jatim siap mengadvokasi keluarga KD.
Pernyataan tersebut disampaikan Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro Sutikno.
"Jika berlanjut, DPW PKB Jawa Timur seperti yang disampaikan Mas Fauzan Fuadi (Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur) akan membentuk tim advokasi untuk pendampingan keluarga KD. Tadi juga sudah konsultasi dengan LAKUMHAM PKB JATIM, kalau diperlukan bisa akan melaporkan balik," katanya seperti dilansir Blokbojonegoro.com-jaringan Suara.com pada Minggu (1/8/2021).
Dikemukakannya, setelah insiden kedatangan orang tua Ayu Ting Ting ke rumah KD di Desa Tondomulo Kecamatan Kedungadem, keluarga dan anak KD mengalami syok.
"Setelah didatangi keluarga Ayu Ting Ting, keluarga (KD) dan anak KD shock," katanya.
Dia mengemukakan, pada intinya keluarga KD sangat syok atas perlakuan keluarga Ayu Ting Ting. Dia juga mengungkapkan, jika kondisi keluarga KD kurang mampu dan anaknya yang berusia 13 tahun masih duduk di kelas 2 SMP dan berstatus yatim.
"Keluarga Ayu Ting Ting ketika datang dan masuk rumah langsung memaki-maki keluarga KD dengan kata-kata kasar pelacur dan lain-lain. Tapi (keluarga KD tidak punya bukti video) hanya saksi orang saja, serta mengintimidasi dengan didampingi aparat kepolisian," ungkapnya.
Kontributor : Achmad Ali