SuaraJatim.id - Festival Lari Banteng di Spanyol memakan korban. Seorang pria 55 tahun meregang nyawa setelah mengalami luka serius akibat ditanduk banteng.
Pria yang tak disebut namanya itu mengalami pendarahan hebat dalam festival di Spanyol Timur. Demikian dikatakan pihak berwenang.
Peristiwa itu adalah kematian pertama di negara tersebut sejak festival lari banteng dilanjutkan setelah pembatasan COVID-19 dilonggarkan selama musim panas.
Pria berusia 55 tahun itu, yang tidak disebutkan namanya, berulang kali diserang banteng di festival di Onda, kata dewan kota, Sabtu (30/10).
Baca Juga:Adu Banteng di Pleret, Dua Pengendara Motor Tewas di Lokasi Kecelakaan
Peserta lain mencoba membujuk hewan itu pergi menjauh dari korban tetapi usaha mereka gagal. Pria itu kemudian meninggal pada Sabtu di rumah sakit di kota terdekat, Villareal.
Layanan darurat setempat menyebut kalau pria itu mengalami perdarahan hebat dari luka di paha kirinya yang membuat arterinya putus. Korban juga mengalami luka di bagian kepala.
Dewan Onda membatalkan sisa acara Sabtu setelah serangan itu.
Perdebatan publik tentang apakah festival lari banteng harus dihapuskan kian memanas dalam beberapa tahun terakhir, dan hanya sejumlah kecil festival dilangsungkan sejak pembatasan COVID-19 Spanyol dicabut. ANTARA
Hewan-hewan yang dilepaskan untuk berlari biasanya digunakan dalam adu banteng pada hari yang sama.
Baca Juga:Momen Sergio Aguero Alami Sesak Napas, Sampai Dibawa ke Rumah Sakit
Sebuah survei 2020 oleh Electomania, sebuah perusahaan penyelenggara jajak pendapat, menemukan 46,7 persen orang Spanyol mendukung pelarangan adu banteng.
Sementara itu, menurut jajak tersebut, 34,7 persen lainnya tidak mendukung larangan itu dan 18,6 persen menganggap ajang adu banteng harus dipertahankan.