SuaraJatim.id - Malang nian nasib Joko Santoso, warga Kota Malang Jawa Timur ( Jatim ) ini. Sekarang nasib keluarganya di ujung tanduk gegara Ia tak bisa bekerja lagi.
Joko menjadi buta setelah mengikuti program vaksinasi Astrazeneca pada Jumat, 3 September 2021 lalu. Istrinya pun menjerit meminta bantuan pemerintah terkait keadaan yang tidak disangkanya itu.
Titik Andayani (35) mengatakan kalau suaminya, Joko Santoso (38), kini tidak bisa kembali bekerja karena mengalami kebutaan setelah menjalani vaksinasi pada September 2021.
"Saat ini suami tidak bisa bekerja, kemudian selanjutnya bagaimana. Kami mengharapkan adanya bantuan," kata Titik di Kota Malang, seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (02/12/2021).
Baca Juga:Ini Tampang Begal Jalan Raya Porong Sidoarjo, Ternyata Arek Malang
Titik menuturkan, suaminya mengalami kebutaan sejak awal September 2021 dan hingga saat ini belum bisa kembali bekerja karena penglihatannya belum sepenuhnya pulih.
Menurut dia, pada masa awal suaminya mengalami kebutaan tetangga dan saudara sering memberikan bantuan. Namun selanjutnya Titik merasa tidak enak terus mendapat bantuan dari tetangga dan saudara.
"Maksud saya itu, pemerintah itu kok tidak ada bantuan yang turun-turun lagi," kata Titik, yang tinggal di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Kondisi yang demikian mendorong Titik mengunggah kejadian yang menimpa suaminya ke grup Facebook bernama Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang) dengan harapan bisa mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Malang.
"Awalnya saya itu berniat untuk diam-diam. Memang pada awalnya saya mendapatkan bantuan, namun saat ini tidak ada bantuan lagi," katanya.
Baca Juga:Kronologis Warga Malang Habis Divaksin Malah Matanya Jadi Buta, Keluhan Tak Direspons
Titik sudah menyampaikan harapannya kepada camat dan lurah setempat. Ia berharap pemerintah setidaknya memberikan pekerjaan yang sesuai untuk suaminya.
"Saya minta diberi pekerjaan yang kira-kira cocok sama kondisi suami saya. Nanti rencananya akan diberi gerobak untuk berjualan. Itu juga tidak apa-apa," ujarnya.
Lurah Arjowinangun Andi Hamzah mengatakan bahwa pemerintah kelurahan sudah berkoordinasi dengan pengurus lingkungan rukun tetangga dan rukun warga untuk membantu Joko, termasuk mengupayakan biaya pengobatan Joko digratiskan.
"Kemudian kami juga sudah berkoordinasi dengan camat dan dinas terkait untuk langkah-langkah lanjutan," katanya.
Menurut dia, pemerintah kelurahan bersama dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana juga sudah melakukan koordinasi untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok Joko dan keluarganya.
"Kami memikirkan itu juga, sehingga, saat itu kami juga salurkan sembako. Termasuk sampai hari ini," katanya.
Joko menjalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama pada 3 September 2021. Dia mendapat suntikan vaksin buatan AstraZeneca setelah hasil pemeriksaan menunjukkan dia sehat dan bisa menjalani vaksinasi COVID-19.
Setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19 Joko pulang ke rumah. Setibanya di rumah dia merasa mual dan kemudian dua kali muntah.
Malam harinya, saat hendak menggunakan telepon genggam Joko merasa penglihatannya agak kabur namun dia semula mengira hal itu terjadi karena dia mengantuk sehingga kemudian memutuskan untuk beristirahat.
Namun keesokan harinya, saat terbangun dari tidur, Joko tidak bisa melihat sama sekali. Istri Joko lantas melaporkan kejadian itu ke ketua rukun warga dan Joko langsung dibawa ke rumah sakit.