SuaraJatim.id - Sholat merupakan ibadah paling pokok di dalam ajaran Islam. Terdapat syarat sah sholat yang harus dipenuhi ketika seseorang hendak melaksanakan shalat agar ibadahnya diterima oleh Allah.
Sholat merupakan ibadah yang gerakannya diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Di dalam Islam, ada sholat wajib dan sholat sunah. Sholat merupakan ibadah paling utama bagi umat Islam. Sebab sholat adalah tiangnya agama.
Di dalam ibadah ini ada syarat sah shalat dan syarat wajib sholat. Keduanya memiliki pengertian dan syarat yang berbeda.
Syarat sah yakni syarat yang harus dipenuhi atau dilakukan agar ibadah itu menjadi sah dilakukan. Dalam pengertian lain, syarat sah itu sesuatu yang dijadikan patokan sah tidaknya suatu ibadah. Jika salah satu syarat sah itu tidak dipenuhi, maka ibadahnya tidak sah.
Baca Juga:Sebutkan Syarat Menjadi Imam, Begini Penjelasannya
Sedangkan syarat wajib adalah syarat yang jika sudah terpenuhi dan tersedia, seseorang sudah diwajibkan melaksanakan ibadah tersebut.
Jadi syarat-syarat yang harus terpenuhi dahulu sebelum sholat. Jika syarat wajib itu tidak terpenuhi, maka ia tidak diwajibkan menjalankan ibadah.
Berikut syarat sah sholat yang perlu diketahui:
1. Suci dari hadas
Sebelum melakukan sholat, seseorang harus suci dari hadas kecil maupun hadas besar. Hadas kecil bisa dihilangkan dengan berwudhu. Sedangkan hadas besar bisa dihilangkan dengan mandi junub atau besar.
Baca Juga:Doa Sholat Hajat dan Bacaan Lengkap Agar Terkabul
Hal ini diperintahkan Allah SWT di dalam Surah Al Maidah ayat 6, yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan usaplah kepalamu dan basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik dan bersih, sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur".
Jika saat sholat di anggota badannya masih ada hadas atau najis, maka sholatnya tidak akan diterima.
2. Masuk waktu sholat
Di dalam sholat wajib atau sholat lima waktu, setiap sholat sudah ditentukan waktunya. Jika seseorang sholat sebelum masuk waktunya, maka dianggap tidak sah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al Isra' ayat 78, yang artinya:
"Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman".
Misalnya sholat duhur. Waktu sholat duhur yakni mulai tergelincirnya matahari dari pertengahan langit menuju arah barat. Saat itu merupakan awal mula atau masuk waktu duhur.
Namun, seiring berkembangnya zaman dengan menggunakan ilmu falak, waktu sholat bisa diketahui melalui jam, detail mulai jam berapa hingga menit ke berapa waktu masuk sholat.
3. Menutup aurat
Semua ulama empat mazhab sepakat jika menutup aurat adalah syarat sah sholat. Jika aurat tidak ditutup maka sholatnya tidak sah atau tidak diterima.
Batas aurat pria mulai dari pusar hingga lutut. Meski demikian, seorang laki-laki sangat dianjurkan memakai pakaian tertutup dan rapi saat melakukan sholat.
Sedangkan batas aurat perempuan yakni seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan.
4. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
Bersuci atau bersih-bersih disebut thaharah. Di dalam Islam, bersuci itu menghilangkan dua hal, yakni hadas dan najis. Hadast adalah sesuatu yang membatalkan keadaan suci seseorang secara syariat serta menghalangi sahnya ibadah yang letaknya berada di badan.
Sedangkan najis adalah kotoran yang menempel di tubuh, pakaian atau tempat. Maka agar sholatnya sah, harus suci dari hadas dan najis yang ada di badan, pakaian dan tempat.
5. Menghadap kiblat
Kiblat umat Islam saat sholat adalah ka'bah. Jika mengetahui wujud ka'bah seperti sedang sholat di masjidil haram, maka orang itu wajib menghadap ka'bah. Namun jika jauh dari ka'bah atau luar negara, seperti Indonesia bisa dilakukan dalam dua kondisi.
Pertama, menghadap ke arah adanya ka'bah. Jika di Indonesia, posisi ka'bah berada di sebelah barat. Jadi tidak harus menghadap tepat ke arah ka'bah. Kedua, menghadap ke ka'bah berdasarkan penggunaan alat kompas atau aplikasi canggih saat ini.
Sementara itu, orang yang dalam perjalanan, dalam bus atau pesawat diperkenankan menghadap sesuai arah melaju kendaraan yang dinaiki.
Selain syarat-syarat di atas, saat sholat seseorang diperintahkan untuk melakukan hal berikut:
- Tidak bicara ketika sholat
- Tidak banyak bergerak saat sholat (selain gerakan sholat)
- Tidak sambil makan dan minum
- Tidak ada keraguan apakah sudah takbiratul ihram
- Tidak berniat memutus sholat
- Tidak menggantungkan kebatalan sholat dengan apapun
Demikian penjelasan mengenai syarat sah sholat. Semoga bisa menambah pengetahuan sekaligus mengamalkan apa yang telah disyariatkan dalam Islam, khususnya dalam hal shalat.
Kontributor : Muhammad Aris Munandar