Saat berkhutbah, khatib harus suci dari hadas kecil dan hadas besar serta najis yang melekat pada tubuh dan pakaiannya. Hadas kecil dibersihkan melalui wudhu, sedangkan hadas besar dibersihkan lewat mandi.
5. Menutup aurat
Menutup aurat menjadi syarat sah khatib dalam berkhutbah. Batas aurat laki-laki mulai dari pusar hingga lutut. Meski demikian khatib kurang sopan dan tidak patut jika hanya berpatokan ketentuan itu. Khatib harus memakai pakaian yang pantas.
6. Berdiri saat khutbah
Baca Juga:Muslim Harus Tahu, Ini Syarat Khutbah Agar Salat Jumat Sah
Khutbah sebaiknya dilakukan dengan berdiri, karena ia sedang menyeru manusia. Namun, jika dalam keadaan darurat harus duduk, diperbolehkan dengan catatan ada jeda antara khutbah pertama dengan khutbah kedua.
7. Menyampaikan dengan semangat
Saat berkhutbah, khatib harus mempunyai semangat serta apa yang disampaikan jelas dan baik. Dalam sebuah riwayat disebutkan khutbah harus didengar oleh minimal 40 orang.
8. Khatib bisa membedakan antara sunah dan rukun khutbah
Hal ini juga berkaitan dengan pengetahuan khatib soal keagamaan dan adab. Jangan sampai khatib tidak tahu antara rukun dengan sunah.
Baca Juga:Suasana Haru Iringi Pemakaman Walikota Bandung Oded M Danial
Adapun sunah yang bisa dilakukan khatib saat khutbah sebagai berikut:
- Khatib mendoakan umat Islam
- Disunahkan juga menjadi imam shalat
- Khutbah dilakukan di atas mimbar
- Duduk sejenak di antara dua khutbah
- Memendekkan isi khutbah
- Menghadap ke makmum saat khutbah
- Mengucapkan salam saat masuk masjid dan memulai khutbah
- Memegang tongkat
Demikian penjelasan mengenai syarat khatib. Semoga menjadi bahan pengetahuan serta pemahaman, khususnya bagi yang akan menjadi khatib.
Kontributor : Muhammad Aris Munandar