"Pikir-pikir dulu yang mulia," kata Firman dan Purwanto.
Sedangkan jaksa penuntut umum Winarko mengaku hal senada, mereka menyatakan pikir-pikir terhadap putusan hakim. "Pikir-pikir," kata Jaksa Winarko.
Sementara itu Kuasa Hukum Nurhadi dari LBH Lenter Salawati mengaku menghormati keputusan hakim. Meskipun begitu Ia menyayangkan kedua terdakwa tidak ditahan.
Adapun soal banding, Salawati menyerahkan sepenuhnya kepada jaksa penuntut. "Itu nanti kewenangan jaksa apakah banding atau tidak. Tapi kami mencoba menghormati keputusan hakim," katanya.
Baca Juga:Dijerat Pakai UU Pers, Dua Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Nurhadi Divonis 10 Bulan Penjara
Ketua AJI Indonesia Sasmito Madrim pun demikian. Ia menghormati keputusan hakim, namun keputusan tersebut jauh dari tuntutan jaksa, apalagi di dakwaan pertama. "Vonisnya 2/3 dari, kami berharap jaksa melakukan banding," katanya.
Kemudian Ia juga menyayangkan tidak ada perintah penahanan terhadap kedua terpidana. Padahal, secara psikologis Nurhadi mengalami traumatis. "Diputus bersalah tapi tidak ada perintah penahanan. Padahal kami berharap eksekusi bisa dijalankan langsung," ujarnya menambahkan.
Sementara itu kuasa hukum terpidana Joko Cahyono justru mengaku kecewa dengan putusan hakim. Ia mengatakan akan melakukan banding. "Kecewa, formilnya berat. Bading lah," ujarnya menegaskan.