SuaraJatim.id - Warga di Kabupaten Sampang, Pulau Madura saat ini dihebohkan dengan banyaknya kematian hewan ternak sapi milik mereka yang disebabkan virus bovine epimeral fever (BEF).
Virus BEF sendiri diketahui sebagai penyakti Virus Arbo yang menular di hewan ternak sapi melalui perantara nyamuk.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) Pemkab Sampang Suyono mengemukakan, mulanya kematian hewan ternak sapi milik warga tersebut terjadi di salah satu dusun yang berada di Desa Kara, Kecamatan Torjun.
"Saat ini, sudah menyebar ke dusun lainnya, dan sudah meluas desa-desa sekitarnya," katanya seperti dikutip Antara di Sampang pada Minggu (30/1/2022).
Baca Juga:4 Fakta Terungkap Dalam Kasus Kematian Misterius Sejumlah Sapi Warga Sampang Madura
Untuk merespons kejadian tersebut, pihaknya mengerahkan tim khusus ke lokasi serta sejumlah dokter hewan untuk mendalami kasus penyakit hewan tersebut.
Masih menurut Suyono, berdasarkan hasil laporan sementara, kematian sapi milik warga di Desa Kara tersebut memang disebabkan oleh penyakit akibat serangan virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Kandang Culex sp.
"Nama penyakitnya, yaitu penyakit BEF. Ada juga yang menyebut dengan virus BEF," katanya, menjelaskan.
Sebelumnya, ia mengungkapkan, jika serangan penyakit tersebut sudah pernah terjadi di Kabupaten Sampang dan di tiga kabupaten lain di Pulau Madura.
"Tapi, yang terjadi kala itu, hanya mengakibatkan hewan ternak sapi mengalami sakit biasa dan sembuh ketika dilakukan penanganan dengan memberikan suntikan vitamin," katanya.
Baca Juga:Terungkap, Virus Aneh Penyebab Sejumlah Sapi Warga Sampang Mati Dibawa Nyamuk BEF
Yang terjadi saat ini, sambung dia, justru menyebabkan kematian pada sapi.
"Yang sampai mati, ya baru-baru ini. Kalau sebelumnya, hanya sakit biasa dan ketika diberi suntikan vitamin, sapi itu sembuh dan itu dilaporkan di beberapa daerah, seperti Kecamatan Ketapang," katanya.
Sementara itu, seorang peternak di di Desa Kara Sanirin mengemukakan, akibat serangan virus BEF membuatnya merugi hingga puluhan juta rupiah.
"Kalau sapi ini kan modalnya banyak, minimal Rp10 juta, berbeda dengan kambing," kata peternak yang sapinya juga mati akibat virus BEF. (Antara)