SuaraJatim.id - Nama Nur Hasan jadi sorotan diduga sebagai sosok yang memimpin ritual di Pantai Payangan, Jember. Nur Hasan dilaporkan selamat dari insiden tersebut dan sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
Tetangga Nurhasan berinisial AH menyatakan, tidak pernah mengetahui sepak terjang padepokan yang diduga dipimpin Nur Hasan.
"Dia itu tetangga saya, setahu saya dia bukan pimpinan padepokan. Bukan kiai yang punya banyak santri," katanya mengutip dari Suaraindonesia.co.id jejaring Suara.com, Senin (14/02/2022).
Ia melanjutkan, Nur Hasan dikenal sebagai pewara gelaran dangdut. Bahkan sempat bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran.
Baca Juga:Khofifah Turun Tangan Insiden Maut Ritual di Pantai Payangan Jember
"Setahu kami, dia pernah kerja ke Malaysia dan sering menjadi MC di acara dangdutan. Kalau tidak percaya, silahkan tanya tetangga lain," sambung dia.
Kendati demikian, kepribadian Nur Hasan memang selama ini dikenal baik. Alhasil dirinya mengaku kaget mendengar kabar peristiwa ritual berujung maut di Pantai Payangan tersebut.
"Dia orangnya baik dan sering menyapa kalau ketemu di jalan. Hanya tidak menyangka, bisa seperti itu," herannya.
Sementara, Kepala Desa Dukuhmencek, Nanda Setiawan membantah ada padepokan di wilayahnya dan dipimpin oleh Nur Hasan.
"Saya katakan itu bukan padepokan. Hanya setiap malam Jumat Wage ngaji. Kalau tidak salah sebulan dua kali," jelasnya.
Baca Juga:Ritual di Pantai Payangan Berubah Jadi Bencana Besar, Mengapa Bisa Terjadi?
Seperti diberitakan, sejumlah 11 orang tewas digulung ombak besar saat menggelar ritual di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022) dini hari. Kasus itu masih dalam penyelidikan kepolisian setempat.